Mulai dari jumlah cuti yang diizinkan, jenis cuti yang diizinkan, hingga mekanisme pengajuan cuti. Hal ini harus kamu lakukan untuk bisa bersiap dalam situasi di mana perusahaan mempersulit pengajuan cuti seseorang dengan berbagai alasan.
Kamu bisa menggunakan ketentuan cuti yang sudah disepakati di awal untuk berargumen jika hak cutimu tidak dipenuhi oleh perusahaan.
BACA JUGA 4 Pemanasan untuk Mengatasi Belibet Saat Berbicara, Praktikkan Biar Lidah Nggak Kesleo
Gaji dan pembayarannya
Tentu saja, gaji merupakan hak utama yang harus diterima oleh pekerja. Maka, sebagai fresh graduate kamu harus mengetahui apa saja value dan potensimu yang bisa menguntungkan perusahaan. Dengan demikian, kamu bisa melakukan tawar-menawar dengan perusahaan untuk mendapatkan gaji yang sesuai.
Terkait gaji, pun ada hal di lingkungan kerja yang tidak seharusnya diwajarkan, yakni terkait keterlambatan pembayaran gaji karyawan.
Penting bagimu untuk mengetahui kapan dan bagaimana gaji akan dibayarkan. Sebab, sejatinya perusahaan atau pemberi kerja harus memberikan gaji tepat waktu sebagaimana diatur dalam UU No. 13 tahun 2003. Dalam undang-undang tersebut, tepatnya pada pasal 93 ayat 2, pemberi kerja seharusnya dikenakan denda apabila lalai atau sengaja terlambat membayar upah.
Tunjangan hari raya
Poin krusial lain terkait hal di lingkungan kerja yang tidak seharusnya diwajarkan adalah tentang THR atau tunjangan hari raya. Fresh graduate perlu mengetahui bahwa apa pun status karyawannya, baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak, tetap bisa mendapat THR dengan perhitungan yang sama.
BACA JUGA Lakukan 5 Hal Ini untuk Memberikan Respons Saat Temanmu Curhat, Jangan Sampai Memperburuk SItuasi!
Salinan kontrak kerja
Hal di lingkungan kerja yang tidak seharusnya diwajarkan terakhir yang akan dibagikan dalam artikel ini adalah terkait salinan kontrak kerja. Idealnya, baik pemberi kerja maupun karyawan harus memiliki salinan kontrak kerja.
Akan tetapi, pada kenyataannya banyak perusahaan yang mewajarkan tidak memberikan salinan kontrak pada pekerja. Kamu bisa memperoleh banyak kerugian dan pelanggaran hak karyawan jika tidak menyadari pelanggaran yang satu ini.
Kamu mungkin dengan sengaja bersikap patuh untuk bisa memulai karier dengan mulus dan mendapatkan citra yang baik di perusahaan. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa mengabaikan beberapa hal di lingkungan kerja yang tidak seharusnya diwajarkan di atas.
**AN