Otak anak masih dalam proses perkembangan yang pesat. Jadi alih-alih hanya fokus mengajarkan anak beibadah, tanamkan juga rasa suka untuk beribadah.
Kemudian Bunda Elly memberikan analogi seseorang yang bisa masak, dan suka masak. Bedanya,
"Bisa masak ya asal masak, matang dan bisa disantap. Tapi kalau suka masak, akan membuat masakan lebih bervariasi, dan rela diuji coba berkali-kali sampai rasanya enak, penampilan menarik untuk disantap."
Jadi begitu, agar kelak taat beribadah perlu ditanamkan tidak hanya sekedar BISA, tapi juga SUKA.
2. Lakukan dengan Cara yang Menyenangkan
Pada anak-anak yang berkembang lebih dulu adalah pusat perasaanya.
Bunda Elly menjelaskan, itu sebabnya saat ingin berhasil mengenalkan banyak hal pada anak, kita hendaknya tidak mengabaikan kanyataan untuk melakukan dengan cara-cara yang disukai anak.
Tanamkan rasa cinta kepada Allah SWT dengan cara yang sesuai dengan cara kerja otaknya. Misal anak senang dengan metode bercerita, maka ceritakan tentang kekuasaan Allah yang luar biasa, dan kemas dengan penggambaran Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
3. Sadari Bahwa Anak Bukan Milik Kita
Kemudian perlu orang tua sadari bahwa anak-anak kita adalah sebuah titipan dan bukan milik kita. Mereka adalah amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan kepada pemiliknya.
"Mereka dianugrahkan Allah sebagai kenikmatan, kebahagian. Tapi Allah juga sudah memperingatkan kita, kalau tidak berhati-hati, sang buah hati bisa menjadi Tantangan bahkan Musuh!" jelas Bunda Elly mengingatkan.
Oleh karena itu, orang tua perlu banyak mempersiapkan anak agar kelak menjadi orang yang suka beribadah.
BACA JUGA:Jangan Dilewatkan! Ini 2 Peran Penting Orang Tua dalam Mendidik Anak menurut dr Aisah Dahlan
BACA JUGA:Perhatian untuk Para Orang Tua, Begini Tips Parenting Mendidik Anak Balita Menurut dr Aisah Dahlan