Bagaimana mengatasi Anak Laki-Laki yang Tidak Mau Sekolah? Berikut Penjelasan dr Aisah Dahlan

Bagaimana mengatasi Anak Laki-Laki yang Tidak Mau Sekolah? Berikut Penjelasan dr Aisah Dahlan

Cara mengatasi anak laki-laki yang tidak mau sekolah.-Pecinta dr Aisah Dahlan/ yt-

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Sering kali menjadi problem para orang tua yang memiliki anak laki-laki dan terlihat sangat aktif bermain, hingga kadang enggan sekolah. Lalu bagaimana mengatasi anak laki-laki yang tidak mau sekolah ini?

Dalam sebuah video di kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, beliau menyebutkan beberapa alasan mengapa pada anak laki-laki kadang terlihat lebih susah untuk di suruh sekolah.

Ada beberapa alasan yang disampaikan oleh dr Aisah Dahlan, sekaligus bagaimana solusi untuk mengatasinya. Berikut penjelasan dr Aisah Dahlan untuk mengatasi anak laki-laki yang enggan bersekolah.

BACA JUGA:Mengenal Watak Anak Laki-Laki Berdasarkan Fungsi Otaknya, Simak Penjelasan dr Aisah Dahlan Berikut Ini

BACA JUGA:Tips Parenting Bunda Elly Risman dalam Persiapan Menyambut Ramadhan bersama Anak

Mengatasi Anak Laki-Laki yang Tidak Mau Sekolah

Sebelum fokus mencari solusi, orang tua perlu paham apa saja yang dapat mempengaruhi sikap anak tidak mau sekolah ini, berikut beberapa alasan sekaligus solusinya.

1. Dominan Otak Kanan

Pada anak laki-laki memang otak kanannya berkembang duluan, otak kirinya belum berkembang dengan baik apalagi anak laki-laki di bawah 6 tahun. Karena otak anak laki-laki lebih dominan otak kanan yang notabennya adalah otak kreatif, maka sudah menjadi bawaan watak anak laki-laki suka bermain.

Sedangkan dalam bayangan anak laki-laki sekolah adalah hal membosankan, membuat ribet. Dan mereka para anak laki-laki pun tidak mengetahui pasti alasan mengapa menurutnya sekolah itu ribet, karena mereka pun belum paham sistem kerja otak ini.

Maka kita sebagai orang tua yang perlu belajar, dan memahami anak. Bagiamana caranya

Bisa dimulai dari pembelajaran dari rumah, buatlah suasana pembelajaran yang kreatif, tidak membosankan, dan cenderung melibatkan gaya bermain yang asyik.

Sehingga membuat anak suka dulu dengan momen belajar karena mereka tetap merasa seru. Kemudian carilah sekolah yang memiliki program-program seru sesuai dengan minat anak.

Dan sambil di beri pengertian, bahwa disekolah pun seperti pada tingkat PAUD dan TK tidak kalah menyenangkan, bahkan akan bertemu banyak teman yang bisa diajak bermain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: