Lagi, Seorang Warga Kota Santri Gantung Diri

Sabtu 20-04-2019,11:15 WIB

KEDUNGWUNI - Peristiwa gantung diri kembali terjadi di wilayah Kota Santri. Kali seorang pria Parubaya, Sipon (55) warga Dukuh Pejaten Desa Tosaran, Kecamatan Kedungwuni nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di di pekarangan rumahnya, Jumat (19/4). Diduga, aksi nekad korban karena depresi sakit menahun yang tak kunjung sembuh.

OLAH TKP - Anggota Polsek Kedungwuni bersama Tim Identifikasi tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian tepatnya bawah pohon mangga. TRIYONO

Data dihimpun, Sipon ditemukan sekira pukul 05.30 wib. Ia terjerat seutas tali kain di leher. Korban ditemukan oleh Tasirin (52) usai melaksanakan salat Subuh di rumahnya di Dukuh Pejaten Desa Tosaran Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.

Saat itu, Tasirin ke belakang rumah untuk memberi makan unggas (bebek). Saat tiba di kandang unggas, Tasirin kaget karena melihat Sipon dalam keadaan duduk di tanah samping kursi dengan kondisi leher terikat dengan tali yang terbuat dari kain. Tali tersebut terhubung dengan dahan pohon mangga dengan posisi kaki selonjor menghadap ke utara.

Mengetahui hal tersebut, Tasirin memanggil korban karena mengira masih hidup. Tapi ternyata tidak ada respon dari korban. Tasirin pun bergegas berlari ke depan rumah. Pada saat bersamaan, Kastini (60) melintas di depan rumah milik korban. Ia pun dipanggil.

"Saat itu saya panggil korban diam saja, karena penasaran tak hampiri dan ternyata lehernya terikat tali yang menggantung di pohon mangga," kata Tasirin.

Selanjutnya Tasirin mencari anak korban, Nasir. Kemudian secara bersama-sama mereka pergi ke kebun belakang rumah untuk melihat korban yang menggantung di pohon. Atas kejadian itu, Nasir langsung memotong tali di bagian atas yang menjerat leher bapaknya dengan dibantu oleh Tasirin. Selanjutnya korban dibawa ke rumah.

Anggota Polsek Kedungwuni bersama Unit Identifikasi Polres Pekalongan dan Tim Medis dari Puskesmas Kedungwuni 1 yang menerima laporan datang ke TKP. Tim langsung melakukan olah TKP bersama dengan perawat Puskesmas Kedungwuni I. Setelah dilakukan pemeriksaan dari tim medis disimpulkan korban meninggal gantung diri. Tim mdeis juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh.

Kasubbag Humas Polres Pekalongan Iptu Akrom saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. "Berdasarkan keterangan dari Nasir selaku anak korban kemungkinan nekad melakukan gantung diri karena depresi akibat menderita penyakit komplikasi. Karena korban sebelumnya mengidap penyakit paru-paru dan diabetes selama kurang lebih 1 tahun dan tidak kunjung sembuh. Atas musibah ini keluarga dapat menerima dan tidak menghendaki dilakukan otopsi," terangnya seraya menjelaskan dari peristiwa tersebut diamankan barang bukti seutas tali yang terbuat dari kain warna coklat muda dengan panjang kurang lebih 1 meter, sebuah kursi plastik warna biru tinggi kurang lebih 50 cm. (yon)

Tags :
Kategori :

Terkait