RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Ada beberapa hal yang perlu dipahami agar tidak menjadi orang tua yang toxic. Pasalnya, tanpa sadar orang tua mungkin pernah berlaku kasar kepada anak.
Meskipun dengan tujuan mendidik atau menasehati anak, baik kekerasan dalam bentuk verbal, maupun fisik.
Sehingga tanpa sadar, justru orang tua yang menoreh luka dan trauma pada anak. Dan perlu diwaspadai jangan sampai perilaku kasar kepada anak ini sudah masuk kategori toxic parenting.
Psikolog yang akrab dipanggil Bunda Elly Risman menyebutkan bahwa ada 12 gaya yang cukup populer dilakukan orang tua ketika sedang emosi.
Yang termasuk 12 gaya parenting tersebut yaitu memerintah, menyalahkan, meremehkan, membandingkan, melabeli, mengancam, menasehati, membohongi, menghibur, mengkritik, menyindir, dan menganalisa.
Dapat terlihat bahwa sebagian besar gaya yang masih digunakan orang tua dapat mengarah pada pola pengasuhan yang toxic, dan cenderung mengakibatkan kekerasan verbal.
Keduabelas gaya parenting bisa jadi akibat efek domino dari trauma masa kecil yang juga dirasakan oleh orang tua.
“Asalnya itu dari saat kita masih kecil, sering dimarahi sama orang tua, akhirnya kita ikut menerapkan itu ke anak kita selanjutnya. Lalu bagaimana caranya agar menghentikan 12 gaya itu?" tutur Bunda Elly Risman.
Cara Agar Tidak Menjadi Orang Tua yang Toxic
Agar menghentikan pola toxic parenting tersebut Bunda Elly Risman memberikan beberapa tips sebagai berikut.
1. Berdamai dengan Diri Sendiri
Yang pertama perlu dibenahi untuk mencegah toxic parenting, jangan dulu fokus pada pola pengasuhannya, tapi coba fokus pada diri sendiri dulu.
Sama halnya ketika naik pesawat, saat pramugari menjelaskan prosedur penyelamatan, orang tua yang membawa anak diharapkan memastikan dirinya memakai atribut keamanan terlebih dahulu sebelum menyelamatkan anaknya.