Legenonan Ruwat Bumi, Berbagai Gunungan Hasil Bumi dan Kesenian Tradisional Ditampilkan

Kamis 18-07-2019,19:55 WIB

KIRAB BUDAYA - Gunungan Hasil Bumi dan Kesenian Ditampilkan dalam Kirab Budaya Desa Podosari.

RIFKI RISYA

KESESI - Sebagai bentuk rasa syukur dengan hasil bumi yang melimpah terutama dalam pertanian, Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Podosari menggelar acara ruwat bumi 2019. Pada kegiatan itu digelar berbagai agenda, dengan rundown acara ruwat bumi pukul 9.00 wib pagi, kirab budaya pukul 13.00 wib dan wayang kulit semalam suntuk dimulao pukul 20.00 wib malam, Kamis (18/7/2019).

Kepala Desa Podosari, Nurcahyo menerangkan Ruwat Bumi merupakan agenda rutin tiap 2 tahun sekali. Ruwat bumi yang dikemas dalam bentuk legenonan sebagai sebagai bentuk adat keyakinan masyarakat, dan juga sebagai hiburan masyarakat Desa Podosari.

"Memang betul mas, acara ini kita buat untuk masyarakat dan juga menampilkan kearifan lokal, karena dalam kegiatan ini ditampilkan kesenian dan kebudayaan Indonesia untuk mengenalkan kepada generasi sekarang," ujar Nurcahyo.

Selain itu, dalam acara Kirab Budaya juga diadakan arak-arakan hasil bumi dan kesenian dari Desa Podosari, dengan peserta warga dari 7 pedukuhan. Selain itu, tiap pedukuhan juga mengeluarkan gunungan hasil bumi dan kesenian seperti jaran iler, sintren, dan lain-lain. Arak-arakan dimulai dari batas desa podosari menuju balaidesa, disaksikan oleh Camat Kesesi, tokoh masyarakat serta tamu undangan dari Desa Podosari.

"Kegiatan ini didukung oleh masyarakat sendiri yang artinya anggaran pun dari swadaya masyarakat," ucap Nurcahyo.

Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Radar Pekalongan (@radarpekalongan) pada 18 Jul 2019 jam 8:00 PDT

Untuk acara puncak sendiri ada wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Sigit Ariyanto dari Rembang. "Semoga kedepan untuk acara kegiatan ini bisa lebih baik serta hubungan dan dukungan masyarakat sangat penting dalam pelaksaan acara legenonan ini."

Terpisah, Camat Kesesi, Ajid Suryo P. menambahkan dari 23 desa di wilayahnya, Desa Podosari merupakan gudangnya budaya, karena Disana ada jaran iler, sintren, dan lain-lainya.

Pihak kecamatan sendiri saat ini juga sedang mengembangkan pembangunan seni budaya, diharapkan tiap desa memunculkan serta mengembangkan seni kebudayaan dengan cara memfasilitasi pegiat seni untuk belajar, tidak hanya orang tua tetapi juga anak muda.

"Pemerintah Desa Podosari sudah menyiapkan 1 set gamelan untuk fasilitas pembelajaran seni kebudayaan, semoga anak muda juga ikut andil karena kita tahu bahwa saat ini gamelan kurang diminati oleh anak muda sekarang," tutupnya. (rir)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini