Berdasarkan tinjauan lebih lanjut, mereka juga mengindikasikan bahwa Candi Bagol tidak seperti bangunan candi yang lengkap.
Tetapi bisa jadi struktur bangunan candi ini adalah satu bangunan batur yang ditinggikan berukuran 5 x 5 meter, di sampingnya juga dikelilingi oleh lantai batu dan dibentengi dinding yang terbuat dari batu pula.
Bangunan Punden Berundak yang Ada Di Bawah Candi
Tim peneliti menemukan sesuatu yang menarik dari Candi Bagol, nampaknya candi ini dibangun du atas bangunan lain yang lebih tua.
BACA JUGA:Peninggalan Arkeologi di Ujung SelatanPekalongan, Inilah 4 Situs yang Ada di Petungkriyon
Bangunan tua yang diduga sebagai punden berundak tersebut disusun dari batuan andesit berukuran boulder.
Batuan andesit yang digunakan untuk membangun punden berundak itu tersusun cukup rapi.
Berdasarkan penelitian pada temuan arang yang ada di susunan batu punden berundak, tim peneliti memperkirakan punden tersebut ada sekitar tahun 1 SM - 1 M.
Artinya punden berundak ini sudah ada sebelum dibangun candi bagol yang berada di atasnya.
Temuan Lain di Candi Bagol
Di sebelah barat candi yang berjarak sekitar 300 meter ditemukan sumber air, air itu mengalir ke candi lalu menuju sungai besar welo yang berada di sisi timur.
BACA JUGA:Dukuh Reco: Dukuh Tua di Kabupaten Batang yang Menjadi Tempat Pembuatan Arca Candi Dieng
Sedangkan di sisi timur candi yang berjarak sekitar 400 meter, tepatnya tidak jauh dari sungai welo ditemukan sebuah yoni berukuran besar terbuat dari batuan andesit.
Tim peneliti menduga yoni besar itu berasal dari Candi Bagol, yoni sengaja dipindahkan karena ada masalah dengan lokasi candi yang berada tepat di kaki bukit.
Selain itu, sebuah yoni memang pada umumnya diletakkan di dalam candi bersama dengan lingga. Lingga dan yoni ini merupakan simbol dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati.