Pertempuran besar akan terjadi di sini. Ada 3 iblis tingkat atas yang masih mendiami desa yang hancur.
Sementara itu, Geanu serta Stark yang menjaga desa diserang oleh sesosok iblis bertangan 4 yang punya 4 pedang suci.
Sedangkan Frieren dan Fern melawan iblis lainnya, dan terpisah secara terpaksa oleh Metodhe akibat kabut sihir yang dibuat iblis.
Pada beberapa chapter sebelumnya, pertarungan yang terjadi dengan para monster cukup singkat dan sangat cepat terjadi.
Namun pertarungan ini berlangsung cukup lama dan melibatkan banyak penggunaan sihir untuk melawan para iblis.
Meski lawan yang dihadapi sangat kuat dan cerdik, namun Metodhe punya cara untuk mengakali kondisi tersudut mereka.
Dalam chapter 75, Metodhe bisa mengaburkan kabut buatan iblis dan memberikan kesempatan bagi Frieren serta Fern untuk menyerang dari jarak jauh.
Di sisi lain, Genau dan Stark pun berhasil mengalahkan iblis tingkat atas yang memiliki senjata suci, meski harus terluka parah.
Saat pertarungan telah selesai, Frieren dengan lembut menolak tawaran Metodhe yang ingin menjadi Priest bagi kelompoknya.
Hal ini karena Frieren yakin kelompoknya akan kembali bertemu dengan Sein, si Priest yang dulu mereka temui sebelum memasuki area pegunungan Kontinen Utara.
Dan dari sini, perjalanan Frieren menuju Ende kembali berlanjut dengan banyak memori tentang Himmel serta kelompok pahlawannya dulu.