Ia menyebut Pancasila adalah sebuah titik temu, common platform, kalimatun Sawa dari keindonesiaan yang amat beragam. Maka persatuan dan toleransi yang dikehendaki Pancasila tidaklah untuk menyeragamkan yang berbeda, melainkan untuk saling menghormati antarperbedaan.
"Maka homogen jadi keragaman itu justru mengingkari semangat toleransi itu sendiri," tandasnya. (nov)