Konsisten Lestarikan Budaya Jawa, SMPN 7 Batang Unjuk Bakat Nembang hingga Tarian Jawa

Kamis 22-08-2024,08:39 WIB
Reporter : Novia Rochmawati
Editor : Dony Widyo

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Menilik budaya Jawa nan luhur, hasil cipta rasa dan karsa leluhur, para pendidik SMPN 7 (ESTU) Batang berupaya menjaga agar tetap lestari. Yakni dengan dikukuhkannya lembaga pendidikan tersebut menjadi Sekolah Unggulan di bidang Budaya Jawa.

Dengan selogan "Nuladha Laku Utama" yang mengutip Surat Al-Ahzab ayat 21, bermakna meneladani perilaku Rasulullah. Serta "Siswa Sejati Siswaning Pribadi" yang mengutip Surat Al-Hasyr ayat 19, bermakna jangan meniru orang-orang yang melupakan Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri.

BACA JUGA:Siap Siaga Gempa, Ratusan Siswa SMPN 7 Batang Diedukasi Simulasi Evakuasi Diri Saat Gempa

Para pelajar membuktikannya dengan menunjukkan kebolehannya dalam melantunkan tembang, sastra hingga tarian Jawa. 

Kepala SMPN 7 Batang Mochamad Santoso mengatakan, hal ini diinisiasi setelah para pendidik merasa cemas, akan anak didik yang mulai enggan menunjukkan jati diri sebagai manusia Jawa seutuhnya.

“Kami lihat budaya Jawa yang mulai ditinggalkan anak-anak, jadi setelah dikukuhkan ada semangat agar mereka mampu melestarikan tradisi, seni dan budaya leluhurnya,” katanya, saat menunjukkan kepiawaian anak didik memainkan congklak maupun membatik, di halaman kelas, SMPN 7 Batang, Kabupaten Batang, Rabu 21 Agustus 2024.

BACA JUGA:Terdampak Gempa, Segini Kerugian yang Dialami SMPN 7 Batang

Santoso menerangkan, selama ini anak didik yang memiliki bakat dan minat di bidang seni selalu mendapatkan dukungan, seperti pendampingan dalam tembang Jawa hingga seni membatik. Diakuinya, tak mudah untuk menjaga semangat anak agar terus eksis dalam melestarikan budaya Jawa.

“Kami akan agendakan ekstrakurikuler yang menunjang bakat mereka, seperti menulis aksara Jawa, serta seni gamelan. Alhamdulillah gayung bersambut, rencana kami didukung penuh oleh anggota DPRD Batang Faturrochman yang akan memberikan sumbangan seperangkat gamelan,” jelasnya.

Anggota DPRD Batang Faturrochman mengapresiasi, ide tersebut karena merupakan tantangan tersendiri di tengah moderenisasi yang hampir seluruh generasi Z lebih menggandrungi budaya manca dibanding budaya lokal. 

“Luar biasa sekali, zaman sekarang kok berani mengusung budaya Jawa, di tengah masyarakat yang mulai meninggalkan tradisinya. Kita lihat saja, anak lebih sering berbahasa Indonesia daripada berbahasa Jawa Krama, tapi semangat itu patut didukung sebagai solusi untuk membiasakan budaya Jawa,” tegasnya.

Terkait dukungan infrastruktur penunjang, pihaknya akan memberikan sumbangan berupa satu set gamelan di tahun 2025 mendatang. “Tahun depan rencananya akan dianggarkan, tapi untuk nominal anggarannya belum bisa disampaikan,” terangnya.

BACA JUGA:Jadi Sekolah Unggulan Budaya, SMPN 7 Batang Ingin Kembalikan Pelajar yang Bertata Krama

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Batang Sutriyono menambahkan, saat ini terdapat 10 sekolah dengan keunggulan yang beragam. Diantaranya, SMP 7 Batang dan SMP 3 Reban unggulan budaya, SMP 3 Batang unggulan olahraga, SMP 1 Limpung dan SMP 2 Subah adiwiyata.

“Untuk jadi sekolah unggulan harus punya program yang dirutinkan, contohnya di SMP 7, saat siswa masuk kelas diiringi gending Jawa, menggunakan bahasa Jawa Krama di hari tertentu serta membiasakan permainan tradisional,” pungkasnya. (nov) 

Kategori :