Sosok Wali Mastur di Pekalongan, Kyai Alim yang 'Dekat' dengan Imam Ghazali

Selasa 27-08-2024,14:30 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Dony Widyo

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Sosok wali mastur di Pekalongan ini dikenal sebagai kyai yang dekat secara pemikiran dengan Imam Ghazali.

Di dunia banyak tersebar wali-wali Allah atau kekasih Allah dari golongan manusia yang terpilih, di antaranya ada yang masyhur (dikenal kewaliannya) dan mastur (tersembunyi kewaliannya).

Salah satu wali mastur yang hidup di Pekalongan adalah sosok yang akan kita bahas kali ini, beliau dikenal sebagai ulama alim yang zuhud.

Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, saat ulama tersebut wafat pada tanggal 6 Mei 2016 M atau 29 Rajab 1437 H, setelah mengimami shalat jenazah pada gelombang ketiga Habib Luthfi bin Yahya mengungkapkan bahwa beliau yakin kalau ulama yang meninggal ini termasuk dalam golongan wali mastur.

BACA JUGA:Karomah Habib Luthfi bin Yahya dan Kyai Akrom Shofwan Pekalongan, 2 Ulama Besar Asal Pekalongan

BACA JUGA:Kisah Teladan Habib Hasyim bin Yahya Pekalongan, Kakek Habib Luthfi bin Yahya

Banyak dari kalangan ulama yang merasa kehilangan saat beliau meninggal, KH Dimyathi Rois (Kaliwungu) yang merupakan sahabat karibnya pun diceritakan sampai menangis seperti anak kecil, yang menandakan kesedihan Kyai Dimyati karena ditinggal ulama yang sulit untuk dicari penggantinya.

Beliau yang dimaksud adalah KH Muhammad Akrom Shofwan, ulama alim yang dikenal dekat secara pemikiran dengan Imam Ghazali, beliau kerap membacakan kitab Ihya Ulumuddin di beberapa majelis, termasuk di Gedung Kanzus Sholawat.

Para ulama lain dan para santrinya memuji keluwesan Kyai Akrom dalam membaca dan menjelaskan kitab Ihya Ulumuddin, sampai salah satu kyai di Pekalongan yakni Kyai Ibnu Hadjar bin Kyai Mudzakkir menggubah syair untuk memuji penguasaan Ihya Ulumuddin dari Kyai Akrom Shofwan.

Syair yang ditulis pada tanggal 30 Mei 2002 M atau 17 Rabiul Awwal 1423 H itu kini dipasang di dalam Gedung Kanzus Sholawat, tepatnya di sebelah timur.

BACA JUGA:Kedekatan Habib Ahmad Al-Athas dengan Habib Hasyim bin Yahya, Kakek dari 2 Ulama Besar Asal Pekalongan

Kyai Muhammad Akrom Shofwan memang dikenal sebagai sosok yang ulet dan tekun belajar, orang tuanya yakni KH Shofwan dan Hj Timu memondokkan beliau ke beberapa pondok pesantren.

Tercatat beliau pernah mondok di Lirboyo (Kediri) selama 9 tahun, di Kaliwungu 3 tahun, Cepiring 3 bulan, dan di Lasem selama 1 bulan.

Kealiman Kyai Akrom sudah terlihat sejak di pondok, beliau bahkan di Lirboyo dijuluki sebagai macannya pesantren, sebab beliau sangat ahli dalam bidang Bahtsul Masail.

Selain ahli dalam Bahtsul Masail, Kyai Akrom juga menjadi pintu gerbang ngaji sorogan pada Kyai Mahrus Aly (Lirboyo). Jadi siapa saja santri yang ingin mengaji model sorogan pada Kyai Mahrus, santri tersebut harus dites terlebih dahulu oleh Kyai Akrom, jika kemampuannya sudah layak maka baru diperbolehkan lanjut mengaji sorogan pada Kyai Mahrus Aly.

Kategori :