Kyai Akrom Shofwan Pekalongan, Ulama Alim yang Ahli dalam Bidang Bahtsul Masail

Kyai Akrom Shofwan Pekalongan, Ulama Alim yang Ahli dalam Bidang Bahtsul Masail

Kyai Akrom Shofwan Pekalongan-esemkasyafiiakromkotapekalongan-

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Keuletan Kyai Akrom Shofwan Pekalongan dalam menimba ilmu sangat perlu menjadi teladan bagi kita semua.

Pada tanggal 12 Desember 1947, di Kabupaten Pekalongan tepatnya di daerah Pajomblangan, Kecamatan Kedungwuni lahir seorang bayi yang kelak menjadi sosok luar biasa.

Semasa kecil ia bernama Akrom, lahir dari orang tua alim yang bernama KH. Shofwan dan Hj. Timu.

Nama Akrom yang memiliki arti orang yang paling mulia dirasa terlalu berat, jadi ketika pulang haji ia mengubah namanya menjadi Muhammad Akrom, sebab Nabi Muhammad SAW memang orang yang paling mulia.

BACA JUGA:Karomah Habib Luthfi bin Yahya dan Kyai Akrom Shofwan Pekalongan, 2 Ulama Besar Asal Pekalongan

Tak lama kemudian ia menambahkan nama ayahnya di belakang, menjadi Muhammad Akrom Shofwan. Ya, beliaulah KH. Muhammad Akrom Shofwan, kyai alim yang pernah diminta Maulana Habib Luthfi bin Yahya untuk mengaji kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Ghazali di Gedung Kanzus Sholawat.

Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, Kyai Akrom Shofwan Pekalongan dikenal ahli dalam bidang Bahtsul Masail.

Kata Bahtsul Masail mungkin sudah tidak asing lagi bagi para ulama dan santri khususnya dari kalangan Nahdliyyin.

Bahtsul Masail adalah forum untuk menyelesaikan berbagai masalah atau persoalan dengan menggunakan referensi kitab-kitab kuning yang mu'tabar. Forum ini biasa diikuti oleh para kyai yang keilmuannya tinggi.

BACA JUGA:Kejadian Menarik saat Pengajian Ihya' Ulumuddin di Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan

BACA JUGA:Tentang Ratibul Kubro dan Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan untuk Para Pembaca Ratib

Kemampuan Kyai Akrom Shofwan Pekalongan dalam forum Bahtsul Masail ini tidak lepas dari didikan para guru serta keuletannya dalam belajar.

Oleh ayahnya, Kyai Akrom diarahkan untuk menjadi ulama yang alim berbagai bidang ilmu agama, sehingga dirinya di tempatkan di pondok-pondok yang fokus mengkaji kitab-kitab kuning.

Selesai merampungkan jenjang pendidikannya di SMP, Kyai Akrom nyantri di salah satu pondok terbesar di Indonesia, yakni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: