Perjalanan Dibalik Berdirinya Pondok Pesantren Wali Sampang di Pekalongan, Pencetak Generasi Emas Ilmu Agama

Perjalanan Dibalik Berdirinya Pondok Pesantren Wali Sampang di Pekalongan, Pencetak Generasi Emas Ilmu Agama

Ponpes Wali Sampang Pekalongan-Google Maps (Abi Hurairah)-

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Perjalanan dibalik berdirinya Pondok Pesantren Wali Sampang di Pekalongan yang berhasil melahirkan santri-santri ahli agama yang luar biasa.

Sebagai Kota Santri Pekalongan memiliki banyak majelis dan pondok pesantren yang tersebar di beberapa daerah, mulai dari pondok tahfidz sampai pondok yang fokus pada kajian kitab kuning.

Pondok-pondok tersebutlah yang berjasa besar melahirkan generasi emas yang paham dan mendalami ilmu agama.

Salah satu pondok di Pekalongan yang cukup besar adalah Pondok Wali Sampang yang berada di Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Ulama Pekalongan: Sosok Kyai Dibalik Berdirinya Pondok Pesantren Al-Mubarok Medono

Nah dalam artikel kali ini kami akan membahas sedikit tentang perjalanan dibalik berdirinya Pondok Pesantren Wali Sampang di Pekalongan.

Kesuksesan Pondok Wali Sampang tidak bisa dilepaskan dari pendirinya yang dikenal sebagai ulama alim yang produktif dalam menulis kitab.

Beliau adalah KH. Ahmad Subki Masyhadi, lahir di Kelurahan Sampangan pada tanggal 9 September 1933 M dari pasangan KH. Masyhadi dan Ibu Hj. Mastiah yang setelah haji berganti nama Hj. Zakiyah.

Dari jalur ayah Kyai Subki memiliki garis keturunan sampai pada Sunan Gunung Jati Cirebon, sedangkan dari ibundanya beliau adalah keturunan dari Ki Ageng Pekalongan yang makamnya ada di Wonobodro.

BACA JUGA:KH Syafi'i bin KH Abdul Majid Pringlangu: Kisah Unik, Mendirikan SMK Syafi'i Akrom, dan Hari Wafatnya

BACA JUGA:Kedekatan Kyai Amir Idris Simbang dengan Kyai Abu Bakar Kradenan, 2 Ulama Besar dari Pekalongan

Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, perjalanan dibalik berdirinya Pondok Pesantren Wali Sampang di Pekalongan bermula dari niat mulia putra pertama Kyai Subki, yakni Kyai Hasanudin Subki.

Sepulangnya dari Pondok Pesantren Kajen Margoyoso Pati, Kyai Hasanudin menyampaikan keinginan beliau untuk membangun pondok kepada ayahandanya.

Namun saat itu Kyai Subki tidak langsung menyambut keinginan mulia putra pertamanya tersebut, beliau menginginkan agar sebelum mendirikan pondok untuk terlebih dahulu meminta restu dan barokah doa kepada para ulama di tanah Jawa, terutama para guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: