2. Perhatikan Jumlah Kebutuhan Formasi
Tips kedua yang perlu diperhatikan adalah jumlah kebutuhan formasi atau kuota yang tersedia.
Sebagai contoh, jika ada formasi yang membutuhkan S1 Kebidanan dengan kuota hanya satu orang, bandingkan dengan formasi lain yang membuka lima kuota untuk S1 Kebidanan.
Peluang lulus akan lebih besar jika kamu memilih formasi dengan kuota yang lebih banyak.
BACA JUGA:SMANDUNG Ajak Warga Sekolah Budayakan Peduli Lingkungan
BACA JUGA:Pamerkan Hasil Karya Mahasiswa, Prodi Kriya Batik Gelar Pameran Karya dan Fashion Show
Hal tersebut dikarenakan, jumlah peserta yang dapat lolos ke tahap seleksi berikutnya, seperti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), akan lebih banyak dibandingkan dengan formasi yang memiliki kuota lebih kecil.
Misalnya, dalam sebuah formasi dengan kuota satu orang, hanya tiga pelamar dengan nilai tertinggi yang akan lolos ke tahap SKB.
Namun, jika formasi tersebut memiliki lima kuota, maka 15 pelamar dengan nilai tertinggi akan maju ke tahap SKB.
Oleh karena itu, memilih formasi dengan jumlah kuota yang lebih besar akan meningkatkan peluangmu untuk lolos ke tahap seleksi berikutnya, mengingat persaingan di tahap awal menjadi lebih longgar.
3. Pilih Formasi di Daerah yang Baru Berkembang
Strategi lain yang efektif adalah memilih formasi di daerah yang baru berkembang atau di wilayah yang relatif sepi peminat.
Biasanya, formasi yang dibuka di daerah-daerah tertentu, terutama yang jauh dari pusat kota, memiliki jumlah pelamar yang lebih sedikit.
Standar nilai peserta yang melamar di daerah-daerah ini juga cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki peminat tinggi.