Melihat Kreativitas Ibu-ibu di Desa Terban Mengisi Waktu Hindari Ghibah, Malah Kreasikan Jilbab Lukis Air

Sabtu 15-02-2020,10:00 WIB

Menjadi kreatif ternyata tak harus butuh biaya mahal. Seperti dilakukan ibu-ibu di Desa Terban, Kecamatan Warungasem, yang caranya mengisi waktu luang terbilang kreatif, yakni mengkreasikan jilbab lukis air. Aktivitas itu tak hanya sukses mengurangi ghibah atau bergosip ria, melainkan juga produktif.

Novia Rochmawati, Batang

KREATIVITAS itu pun ternyata beranjak dari alasan yang simpel, bahwa ibu-ibu ini kesulitan menemukan jilbab dengan warna seragam. Akhirnya, muncullah ide membuat jilbab yang seragam pola dan warnanya, yang dikreasikan lewat jilbab lukis air. Ketrampilan itu bahkan kini sudah menjadi pelatihan yang rutin digelar PKK Desa Terban bekerja sama dengan Wali Murid KB Ribathul Mubtadiin Terban.

"Ya, kalau para ibu selama ini diidentikkan dengan kebiasaan gosip atau ghibah untuk mengisi waktu luang, ya pelatihan ini justru untuk mengalihkannya menjadi kebiasaan yang positif dan bahkan produktif," tutur pelatih dan pemateri jilbab lukis air, Tazus Salimah, Jumat (14/2/2020).

Tazus berharap, jilbab lukis air ini bisa menjadi peluang usaha untuk ibu-ibu. Sehingga baik pendidik Paud, ataupun ibu-ibu rumah tangga dapat punya penghasilan sendiri untuk menunjang kebutuhan mereka.

"Kami sangat berharap dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi keahlian baru bagi mereka. Dan ke depan keahlian ini bisa dikembangkan sebagai peluang usaha atau bisnis," ujarnya.

Ia juga berharap, pelatihan ini dapat dimanfaatkan guru PAUD untuk bisa lebih mandiri. Khususnya bagi pendidik yang belum mendapatkan Bosda Personalia dari Pemkab Batang, lantaran belum memenuhi kualifikasi sebagai lulusan S1 PAUD.

"Terkait dengan peraturan terbaru mengenai pendidikan terakhir para pendidik PAUD harus S1, untuk bisa mendapatkan anggaran BOSDA. Tidak menjadikan para pendidik berkecil hati, namun mampu menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan yang lebih layak dari produksi jilbab lukis air dengan cara berkolaborasi produksi serta pemasaran melalui digital marketing bersama wali murid," terang Tazus.

Dijelaskan, ada beberapa bahan yang harus disiapkan untuk membuat jilbab lukis air ini. Seperti plankat, plastik, klip, kuas, cat, dan kain yang sudah dimordan. Kemudian cat dicipratkan di atas air yang sudah diberi CMC, dengan menggunakan kuas. Cipratkan secara perlahan supaya cat tidak tenggelam. Selanjutnya beri tiga atau empat warna disesuaikan dengan selera.

Kemudian dilanjutkan dengan memberi corak dengan melukis di atas cat dengan mempergunakan stik. Dilanjutkan dengan menempelkan kain pada permukaan cat di atas air.

"Setelah itu tekan pelan-pelan, usahakan kain jangan sampai terendam. Usai semua permukaan kain menempel, angkat pelan-pelan dan biarkan air menetes habis sebelum dijemur," tutur Tazus menjelaskan proses pembuatan jilbab lukis air.

Sementara itu, salah satu wali murid, Mukaromah mengaku senang mendapatkan ilmu baru. Meski cukup kesulitan lantaran baru pertama kali mencoba, ia mengaku bakal terus mengikuti pelatihan rutin. Ke depan, ia berharap bisa membuka usaha bersama rekan wali murid.

"Sangat menarik ya ilmu yang diajarkan di kelas parenting kali ini. Apalagi jilbab lukis air ini bisa dikreasikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita. Meski memang agak sulit di awal tapi saya yakin ke depannya bisa terbiasa dan peluang bisnisnya cukup menguntungkan," ujarnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait