RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai profil Eko Agus Sugiharto, wasit yang ditinju pemain Sulteng di PON ternyata seorang guru Penjas.
Sepak bola Indonesia kembali dihebohkan oleh keputusan kontroversial wasit, kali ini terjadi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang berlangsung di Sumatera Utara dan Aceh.
Insiden tersebut terjadi pada pertandingan perempat final antara tuan rumah Aceh melawan Sulawesi Tengah, Sabtu, 14 September 2024.
Duel yang berlangsung di Stadion Murthala, Banda Aceh tersebut, awalnya berjalan normal sebelum keputusan-keputusan wasit memicu kontroversi besar.
Dilansir RADARPEKALONGAN.CO.ID dari kanal Youtube CERITA BOLA INDONESIA pada Sabtu (21/9), berikut ini adalah pembahasan mengenai profil Eko Agus Sugiharto, wasit yang ditinju pemain Sulteng di PON ternyata seorang guru Penjas.
BACA JUGA:Adu Skuad Timnas Indonesia VS Bahrain! Misi Balas Dendam Kekalahan Kelam 10-0
BACA JUGA:Jepang Ketar-Ketir! PSSI Datangkan Striker Grade A untuk Gabung Timnas Indonesia, Siapa?
Jalannya Pertandingan: Keunggulan Sulawesi Tengah dan Kontroversi Kartu Merah
Sulawesi Tengah berhasil membuka keunggulan pada menit ke-24 lewat gol yang membuat tim tamu unggul 1-0.
Aceh, sebagai tuan rumah, berusaha mengejar ketertinggalan, namun skor tetap 1-0 hingga jeda babak pertama.
Di babak kedua, kontroversi mulai muncul pada menit ke-75 ketika wasit Eko Agus Sugiharto memberikan kartu merah kepada Wahyu Pori, pemain Sulawesi Tengah, karena dianggap melakukan pelanggaran berbahaya setelah kakinya mengenai kepala pemain Aceh, Hercules.
Keputusan tersebut dipertanyakan, terutama karena insiden serupa di penghujung babak pertama, saat pemain Aceh, Irza Rahmat, mengangkat kakinya hingga mengenai kepala Abdul Sabir, pemain Sulawesi Tengah.
BACA JUGA:Penampilan Asnawi Ribut dengan Dimas Drajad Bawa Port FC Permalukan Persib Bandung di AFC Cup
BACA JUGA:Kisah Kebangkitan Indonesia Pernah Terpaut 81 Posisi dari Vietnam Kini Cuma Berjarak 13 Peringkat
Hal tersebut tidak dianggap sebagai pelanggaran oleh wasit. Oleh karena itu, kondisi ini membuat pertandingan semakin memanas.