Ada Oknum Guru BK Diduga Lakukan Pelecehan, Ratusan Siswa SMAN 3 Pekalongan Lakukan Demo

Rabu 02-10-2024,18:57 WIB
Reporter : Wahyu Hidayat
Editor : Wahyu Hidayat

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Ratusan siswa SMAN 3 Pekalongan (Smaga) melakukan aksi demo di halaman sekolah setempat, Rabu, 2 Oktober 2024.

Aksi demo ini dilatarbelakangi oleh adanya dugaan pelecehan oleh seorang oknum guru Bimbingan Konseling (BK) ke sejumlah siswi.

Aksi yang berlangsung damai ini mendapat penjagaan oleh aparat kepolisian dari Polres Pekalongan Kota.

Dalam aksinya itu, para siswa melakukan orasi dan membentangkan sejumlah spanduk. Mereka menuntut ke pihak sekolah maupun pihak terkait lainnya untuk mengusut tuntas dugaan pelecehan tersebut.

Selain itu mereka menuntut agar pihak sekolah memberikan sanksi ke oknum guru BK dimaksud. Dengan harapan, guru tersebut dikeluarkan dari sekolah sehingga lingkungan sekolah kembali aman, nyaman, dan tidak terjadi pelecehan.

BACA JUGA: Cegah dan Tangani Kasus Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, Bentuk Satgas PPKS

BACA JUGA:Lindungi Bahaya Kekerasan Seksual Daring, Intervensi Kependidikan Harus Dilakukan

Sh (27), paman dari salah satu siswi yang diduga menjadi korban pelecehan, mengatakan pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke pihak sekolah. Proses mediasi juga dilakukan dengan pihak sekolah.

Dengan didampingi kuasa hukumnya, dia juga menyampaikan sejumlah tuntutan. Di antaranya, menolak keras semua bentuk pelecehan seksual di lingkungan sekolah, menindak tegas pelaku pelecehan secara pidana dan hukum yang berlaku, dan menuntut pihak sekolah untuk memberikan SP 3 kepada oknum guru tersebut.

"Menuntut pihak sekolah untuk memenuhi hak-hak korban dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, serta bebas dari pelecehan verbal maupun non verbal," imbuhnya.

Imamul Abror, dari LBH Adhiyaksa Dua Tiga, selaku pendamping korban, mengatakan bahwa dugaan pelecehan yang dilakukan oknum guru BK itu terjadi beberapa kali ke sejumlah siswi. Jumlah korban diduga mencapai puluhan.

Korban dipilih secara acak dan dibawa ke dalam ruangan BK yang kondisinya sepi. Di sana korban diberi pertanyaan yang bersifat pribadi, mulai dari ciuman, ukuran bra, hingga video dewasa.

BACA JUGA:Roadshow Literasi Sasar SMAN 3 Pekalongan

BACA JUGA:Oknum Guru SMKN 1 Kandeman Diduga Aniaya Siswa, Kepala Sekolah Sebut Sudah Diselesaikan secara Kekeluargaan

Merasa seakan dilecehkan, lalu korban melaporkan kepada orang tuanya dan orang tua korban tersebut meminta pihaknya untuk membantu mengurus kasus pelecehan itu.

Kategori :