KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Untuk memanfaatkan limbah organik, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pekalongan menggelar pelatihan pembuatan eco-enzyme untuk anggotanya.
Pelatihan pembuatan eco-enzyme dilaksanakan di Aula Lantai 3 Gedung Setda Kabupaten Pekalongan.
Materi pelatihan disampaikan oleh tim Unit Pelaksana DWP Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kabupaten Pekalongan. Kegiatan diikuti seluruh Unit Pelaksana (Upel) DWP, termasuk Upel DWP Dinas Kominfo.
Para peserta yang sudah membawa bahan peralatan yang dibutuhkan dari rumah masing-masing, tampak antusias mengikuti dan mempraktikkan pembuatan eco-enzyme yang diajarkan dalam pelatihan tersebut.
Ketua DWP Kabupaten Pekalongan, Ny Tri Rafiqa Yuliyanti Yulian Akbar, Jumat, 4 Oktober 2024, menyampaikan tujuan pelatihan yaitu agar anggota dapat memahami bahwa limbah sayur dan buah bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
“Harapannya pelatihan-pelatihan bisa semakin marak untuk dilaksanakan dan seluruh anggota bisa merasakan manfaat dari pelatihan-pelatihan yang kita gelar,” ungkap Tri Rafiqa.
Dikatakannya, DWP ke depan juga berencana menggelar sejumlah pelatihan lainnya, diantaranya pelatihan pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah serta table manner.
Tim DWP Dinperkim LH Kabupaten Pekalongan dalam paparannya menjelaskan bahwa eco-enzyme adalah cairan serba guna, yang merupakan hasil fermentasi dari gula merah atau molase ditambah sisa buah atau sayuran dan air, dengan perbanidngan 1 : 3 : 10.
Sisa buah atau sayuran yang dapat digunakan yaitu kulit buah atau sayuran yang masih segar. Sedangkan air yang bisa digunakan antara lain yaitu air PAM, air hujan, air buangan AC, air galon, air sumur, dan air dari sumber lainnya yang bersih. Untuk air PAM dan air sumur disarankan untuk diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam atau sehari semalam.
Mengenai cara membuat eco-enzyme dijelaskan, potong-potong sisa sayur dan/atau kulit buah, masukkan dalam wadah, kemudian serut gula merah dan campurkan dengan potongan sayur dan kulit buah, kemudian tambahkan air.
Dijelaskan, jika menggunakan 1 kg gula, maka sisa sayur dan kulit buah yang ditambahkan yaitu sebanyak 3 kilogram dan airnya sebanyak 10 liter. Atau jika menggunakan 100 gram gula, sayur dan kulit buah yang ditambahkan yaitu sebanyak 300 gram dan 1000 ml atau 1 liter air.
Setelah semua bahan tercampur, tutup wadah rapat-rapat dan diamkan hingga 90 hari. Eco-enzyme dapat dipanen dengan cara disaring dan disimpan di wadah tertutup.
Tim menyarankan volume air maksimal hanya memenuhi 60 persen volume wadah. Wadah yang disarankan yaitu wadah yang memiliki tutup bermulut lebar dan berbahan plastik.
Tidak disarankan wadah berbahan logam, karena mudah berkarat, berbahan kaca karena mudah pecah, serta wadah yang bermulut sempit karena rentan meledak.