Jika Bahrain tetap tidak mau datang ke Indonesia, mereka berpotensi terkena sanksi berat dari AFC atau bahkan FIFA.
BACA JUGA:Bahrain Ketakutan! Minta Laga Lawan Timnas Indonesia Digelar di Luar Indonesia
Namun, di sisi lain, tindakan dari para netizen Indonesia yang meluapkan kekesalan melalui ancaman di media sosial juga bukan tindakan yang patut dibanggakan.
Ujaran kebencian dan ancaman tidak hanya dapat memperburuk citra Indonesia di mata dunia, tetapi juga bisa membahayakan posisi Timnas Indonesia di kompetisi internasional.
FIFA sangat serius dalam menjaga integritas pertandingan dan memastikan keamanan semua pihak.
Jika situasi di GBK memburuk akibat ulah suporter, Indonesia bisa terancam mendapat hukuman dari FIFA, seperti denda, pengurangan poin, atau bahkan diskualifikasi.
BACA JUGA:AFC Ketahuan Bohong! PSSI Bongkar Surat Protes Terhadap Wasit Ahmed Al Kaf, Ternyata…
Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga etika dalam mendukung tim nasional.
Keputusan Bahrain untuk menolak bermain di GBK mungkin didasari oleh kekhawatiran keselamatan, namun aksi netizen yang berlebihan juga tidak membantu situasi.
Kita sebagai pendukung sepak bola harus lebih bijak dalam mengekspresikan emosi, terutama di media sosial, agar citra sepak bola Indonesia tetap positif di mata dunia.
Itulah tadi penjelasan mengenai motif dibalik permintaan Bahrain ingin memindahkan venue Timnas Indonesia vs Bahrain di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026. Semoga bermanfaat, terima kasih.