Hasil tersebut memicu kekecewaan di kalangan suporter dan membuka celah untuk serangan terhadap sang pelatih.
Namun, perlu dicatat bahwa mayoritas pemain Timnas di turnamen ini adalah pemain muda dengan usia rata-rata di bawah 22 tahun. Hal ini menunjukkan fokus Shin Tae-yong pada regenerasi tim untuk jangka panjang.
Kontribusi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Sejak menjabat sebagai pelatih kepala pada tahun 2019, Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi besar.
Di Piala AFF 2020, ia membawa Timnas ke final, meski harus puas sebagai runner-up. Pada edisi tahun 2022, Timnas mencapai semifinal.
Selain itu, di Piala Asia U-23 2024, Timnas U-23 berhasil menembus semifinal dan Timnas senior melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Proyek Piala AFF Gagal: Siapa yang Bertanggung Jawab dan Apa Solusinya?
BACA JUGA:Timnas Indonesia Kalah 0-1 dari Filipina, STY Fokus Persiapkan SEA Games dan Piala Asia U-23
Respons Publik dan PSSI
Isu buzzer bayaran yang menyerang Shin Tae-yong menimbulkan perhatian besar dari publik tanah air.
Akun @garudaevolution.football bahkan membagikan dugaan bukti pembayaran kepada buzzer. Meskipun demikian, hingga kini belum ada pihak yang secara resmi mengonfirmasi isu ini.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dilaporkan akan mengevaluasi kinerja Shin Tae-yong pasca Piala AFF 2024.
Namun, keputusan apakah pelatih berusia 54 tahun tersebut akan tetap bertahan masih menjadi tanda tanya.
BACA JUGA:Erick Thohir Ambil Tindakan Tegas Usai Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024
Harapan untuk Masa Depan Timnas