TPST Mitra Brayan Resik Diremikan: TPST Pertama di Kota Pekalongan, Mampu Olah 10 Ton Sampah Per Hari

Jumat 10-01-2025,21:17 WIB
Reporter : Wahyu Hidayat
Editor : Wahyu Hidayat

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama KEMITRAAN lewat dukungan Adaptation Fund meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pertama di Kota Pekalongan pada Jumat, 10 Januari 2025.

Peresmian ini ditandai dengan serah terima TPST dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penggunaan aset dalam Program Adaptation Fund (AF) Pekalongan.

TPST yang diberi nama Mitra Brayan Resik ini terletak di Jalan Raya Simbang Wetan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Kehadiran TPST di Kota Pekalongan sangat penting demi mewujudkan kota yang ramah lingkungan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, menyampaikan kebanggaannya atas hadirnya TPST yang canggih ini. TPST ini mampu mengolah hingga 10 ton sampah per hari. Fasilitas ini dibangun melalui Program Adaptation Fund (AF) yang digagas Lembaga Kemitraan Indonesia.

TPST ini merupakan solusi jangka pendek untuk mengurangi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu yang menampung seluruh sampah kota di Kota Pekalongan. Yang mana, TPA Degayu saat ini sudah melebihi kapasitas dengan berat sampah mencapai 130–150 ton per hari.

"Keberadaan TPST ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Degayu. Selain itu, pemerintah kini mengalihkan pengelolaan sampah dari sistem open dumping ke metode yang lebih ramah lingkungan dan estetik, yang tidak mencemari udara, air, atau tanah," jelas Nur Priyantomo.

BACA JUGA:Pemkot-Kemitraan Susun Rencana Aksi Atasi Dampak Perubahan Iklim

BACA JUGA:Kemitraan Ajak Anak Muda Kota Pekalongan Rembug Penanganan Krisis Air

Dengan adanya TPST Mitra Brayan Resik, masalah penumpukan sampah di TPA Degayu dapat diatasi. Selain itu, TPST ini juga membuka potensi ekonomi baru karena sampah plastik yang didaur ulang masih memiliki nilai ekonomi sebagai bahan baku industri.

Apalagi, TPST Mitra Brayan Resik dilengkapi dengan enam mesin pengolahan sampah modern, yaitu: mesin pencacah (mengomel); mesin gibrik; mesin conveyor sepanjang 6 meter; pembakar sampah (incinerator); mesin pengasah; serta mesin pemilah sampah dan pembubur sampah organik.


Sekda Kota Pekalongan Nur Priyantomo didampingi Direktur Eksekutif Indonesia Laode M Syarif mengecek mesin pencacah plastik di TPST Mitra Brayan Resik. -Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-

Sekda Nur Priyantomo menambahkan, sejak penandatanganan nota kesepahaman pada 2021, Kemitraan Indonesia telah memberikan berbagai kontribusi bagi Kota Pekalongan. Selain membangun TPST, program lainnya meliputi: pembangunan pemecah gelombang (breakwater); pembuatan MCK komunal; pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial ekonomi, seperti urban farming; pelatihan digital marketing bagi pelaku usaha batik; sertab budidaya ikan.

Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode M. Syarif, menyampaikan harapannya agar TPST ini tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

"Sampah yang dikelola dengan baik bisa menghasilkan nilai ekonomi. Kami akan terus mendampingi pengelolaan TPST selama enam bulan ke depan untuk memastikan mesin-mesin beroperasi optimal," ujarnya.

TPST Mitra Brayan Resik berdiri di atas lahan seluas 1.070 meter persegi dan dapat menampung hingga 10 ton sampah per hari, dengan kapasitas pengolahan sampah hingga 45 meter kubik. TPST ini dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Kategori :