BATANG, RADAR PEKALONGAN - Hujan deras di beberapa wilayah Batang menyebabkan banjir dan kerusakan fasilitas umum, Senin Malam 20 Januari 2025. Salah satu yang terdampak banjir adalah SMPN 9 Batang yang berada di wilayah Karangasem Utara Batang.
Kepala SMPN 9 Batang, Mas'ud menyebut kondisi sekolahnya dikepung banjir setinggi 40 cm, dan banjir tersebut juga tercampur dengan lumpur. Oleh karenanya, sebanyak 488 siswa terpaksa belajar di rumah.
"Kondisinya banyak ruang yang berlumpur. Hanya sembilan ruang kelas yang tidak kemasukan air dan lumpur dari 15 ruang kelas. Tadi malam ketinggian air tertinggi sekitar 40 cm. Untuk lumpur bervariasi, tertinggi di bagian depan sekitar 30 cm," jelasnya.
BACA JUGA:Jembatan Kali Belo Tersono Terputus, Pemkab Batang Bakal Segera Buat Jembatan Darurat
Langkah ini diambil demi keamanan siswa, pasalnya kendati curah hujan berhenti, namun sekolah masih dikepung banjir. Pihaknya pun belum. Bisa membersihkan sekolah lantaran air PDAM yang mati di wilayah Kecamatan Batang Kota.
"Karena kelistrikan dan air mati. Kami putuskan agar siswa belajar di rumah. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Ia menyebut sekolahnya memang rutin menjadi langganan banjir. Oleh karenanya, begitu hujan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi. Seperti dengan mengamankan arsip dan peralatan elektronik.
BACA JUGA:Banjir Bercampur Lumpur Rendam Ratusan Rumah di Kecamatan Batang
"Untuk peralatan elektronik dan arsip sudah kami amankan. Begitu hujan turun, dari penjaga dan pegawai sekolah sudah melakukan antisipasi, menyamakan barang-barang penting," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud Batang) Batang, Bambang Suryantoro S menyebut, saat ini ia baru menerima laporan banjir di SMPN 9 Batang.
Pihaknya pun berharap banjir ini tidak berdampak bagi kegiatan belajar mengajar di wilayah lain di Batang.
BACA JUGA:Banjir Batang: Jembatan Kali Belo Tersono Batang Putus Total Diterjang Banjir
"Saat ini yang baru laporan banjir hanya di SMPN 9 Batang. Karena sudah terbiasa banjir, jadi upaya antisipasi sudah dilakukan, alhamdulillah berhasil diamankan untuk arsip dan elektroniknya. Dan untuk menjaga keamanan siswa, mereka juga telah izin untuk siswa agar belajar di rumah," pungkas Bambang. (nov)