Dikepung Banjir Berlumpur, SMPN 9 Batang Berharap Bantuan Damkar untuk Bersihkan Lumpur Tebal
Dikepung Banjir Berlumpur, SMPN 9 Batang Berharap Bantuan Damkar untuk Bersihkan Lumpur Tebal-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - Banjir berlumpur pasca hujan deras membuat kegiatan belajar mengajar di SMPN 9 Batang diliburkan, Selasa 21 Januari 2025. Dari pantauan saat ini, banjir berangsur surut, hanya saja masih menyisakan lumpur tebal. Keadaan sekolah belum dibersihkan lantaran air PDAM di sebagian wilayah Batang Kota mati.
Oleh karenanya, Kepala SMPN 9 Batang, Mas'ud berharap agar pemerintah kabupaten Batang dapat memberikan bantuan. Khususnya bantuan tenaga untuk membersihkan lumpur dari pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Batang.
BACA JUGA:Ruang Kelas Dikepung Banjir Berlumpur, 488 Siswa SMPN 9 Batang Terpaksa Belajar di Rumah
"Kami sangat mengharapkan bantuan pemerintah melalui pihak Damkar untuk membersihkan lumpur yang begitu tebal. Karena kalau mengandalkan tenaga internal dari kami masih sangat kurang," jelasnya.
Sebelumnya hujan deras di beberapa wilayah Batang menyebabkan banjir dan kerusakan fasilitas umum, Senin Malam 20 Januari 2025. Salah satu yang terdampak banjir adalah SMPN 9 Batang yang berada di wilayah Karangasem Utara Batang.
Kepala SMPN 9 Batang, Mas'ud menyebut kondisi sekolahnya dikepung banjir setinggi 40 cm, dan banjir tersebut juga tercampur dengan lumpur. Oleh karenanya, sebanyak 488 siswa terpaksa belajar di rumah.
"Kondisinya banyak ruang yang berlumpur. Hanya sembilan ruang kelas yang tidak kemasukan air dan lumpur dari 15 ruang kelas. Tadi malam ketinggian air tertinggi sekitar 40 cm. Untuk lumpur bervariasi, tertinggi di bagian depan sekitar 30 cm," jelasnya.
Langkah ini diambil demi keamanan siswa, pasalnya kendati curah hujan berhenti, namun sekolah masih dikepung banjir. Pihaknya pun belum. Bisa membersihkan sekolah lantaran air PDAM yang mati di wilayah Kecamatan Batang Kota.
"Karena kelistrikan dan air mati. Kami putuskan agar siswa belajar di rumah. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
BACA JUGA:Banjir Bercampur Lumpur Rendam Ratusan Rumah di Kecamatan Batang
Ia menyebut sekolahnya memang rutin menjadi langganan banjir. Oleh karenanya, begitu hujan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi. Seperti dengan mengamankan arsip dan peralatan elektronik.
"Untuk peralatan elektronik dan arsip sudah kami amankan. Begitu hujan turun, dari penjaga dan pegawai sekolah sudah melakukan antisipasi, menyamakan barang-barang penting," tuturnya. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: