KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Selama bulan Ramadhan 2025, masyarakat diimbau untuk mewaspadai munculnya gangguan kamtibmas, seperti perang sarung, balap liar dan petasan.
Pasalnya, indikasi bermunculannya tradisi perang sarung saat bulan puasa saat ini kembali muncul di Kota Santri, Kabupaten Pekalongan.
Di media sosial ramai postingan warga Desa Wonokerto Kulon, Kecamatan Wonokerto, mengamankan seorang pria yang diduga gangster yang memasuki wilayah pesisir Kabupaten Pekalongan, Selasa dini hari, 4 Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Pria ini akhirnya diserahkan warga ke Polsek Wiradesa.
Berdasarkan penelusuran Radar, pria yang diamankan itu berinisial Nas, usianya baru 16 tahun. Remaja berprofesi sebagai buruh ini berasal dari Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Baca juga:Polres Pekalongan Gelar Patroli Subuh, Cegah Gangguan Kamtibmas dan Kriminalitas
Awalnya Nas ini bersama temannya yang berjumlah sembilan orang berangkat dari daerah Binagriya menuju ke Wonokerto. Mereka mengendarai lima sepeda motor. Mereka akan mendatangi lawan yang akan melakukan perang sarung.
Beberapa diantara mereka membawa sarung yang digulung. Sesampainya di Wonokerto, lawan yang dimaksud tidak ada di tempat janjian.
Sekelompok pemuda ini lantas berhenti di salah satu toko modern di wilayah Wonokerto Kulon untuk menunggu lawannya.
Namun, lawannya tak kunjung datang. Warga setempat yang melihat banyak gerombolan pria asing di wilayahnya menanyai mereka.
Namun, gerombolan ini malah kabur hingga tertinggalah Nas seorang diri hingga akhirnya diamankan warga dan diserahkan ke polisi.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, dikonfirmasi, mengakui, perang sarung terindikasi mulai muncul di Kabupaten Pekalongan di bulan Ramadhan 2025 ini.
"Kejadian semalam sudah ada indikasi adanya perang sarung, walaupun bisa dicegah atau bisa diantisipasi sebelum terjadi dan kebetulan yang kita amankan domisilinya bukan warga Kabupaten Pekalongan," ujar AKBP Doni.
Disebutkan, bulan Ramadahan merupakan bulan penuh berkah. Seharusnya diisi dengan kegiatan-kegiatan ibadah. Namun, diakuinya, di bulan Ramadhan ini acapkali diramaikan dengan kegiatan-kegiatan bukan ibadah sehingga timbul gangguan kamtibmas. Diantaranya mulai bermunculan adanya perang sarung, balap liar, dan petasan.
"Saya imbau masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk tetap menjaga kondusivitas. Mari kita perbaiki diri, mari kita kembangkan diri kita untuk fokus pada ibadah di bulan puasa ini. Jangan diisi kegiatan-kegiatan yang bisa menganggu kamtibmas," pesan dia.
Untuk antisipasi perang sarung, kata Kapolres, pihaknya saat ini masih melaksanakan upaya preventif dan preentif, yaitu melakukan imbauan dan patroli pada jam-jam rawan, misalnya pada saat tarawih, setelah tarawih dan menjelang sahur.