PKK dan POPTI Batang Siap Kolaborasi Wujudkan Batang Zero Talasemia
PKK dan POPTI Batang kolaborasi wujudkan Batang Zero Talasemia lewat edukasi dan sosialisasi ke masyarakat-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten BATANG, Faelasufa Faiz Kurniawan siap mendukung program BATANG Zero Talasemia. Komitmen ini nantinya akan diwujudkan dengan kolaborasi antara PKK dan Perhimpunan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia (POPTI) Cabang BATANG.
Hal ini seperti disampaikannya saat menerima kunjungan dari POPTI Cabang Batang, Senin 28 Juli 2025.
"Saya yakin belum banyak masyarakat yang paham apa itu Talasemia. Kami harap bisa kolaborasi lebih lanjut dengan POPTI, salah satunya lewat kegiatan Posyandu. Sehingga nantinya masyarakat bisa lebih aware dengan penyakit ini," jelasnya.
Pihaknya berharap dengan kolaborasi ini, nantinya kader posyandu Batang bisa mendapatkan edukasi terkait penyakit talasemia. Sehingga nantinya mereka juga bisa memberikan imbauan dan sosialisasi ke masyarakat setempat.
Di kesempatan ini, Faelasufa juga turut memberikan motivasi dan dukungannya kepada perwakilan orang tua, dan juga kepada perwakilan penyandang talasemia.
"Dari sharing tadi, ada beberapa program kerja sama yang bisa kami terapkan. Kami harap kolaborasi ini bisa berlanjut dan bisa merealisasikan program Batang Zero Talasemia," harapnya.
Sementara itu, Ketua POPTI Cabang Batang, Nety Widjayanti mengapresiasi komitmen dan dukungan Faelasufa Faiz untuk mewujudkan Batang Zero Talasemia. Ia berharap dengan kolaborasi ke depan, bisa mengedukasi masyarakat terkait pencegahan penyakit talasemia. Dimana satu cara untuk memutus rantai penyebaran penyakit talasemia adalah dengan skrining darah, dan menghindari pernikahan antar pembawa sifat talasemia.
"Semoga kolaborasi ini bisa segera kami tindak lanjuti. Sehingga makin banyak pihak-pihak terkait yang paham terkait penyakit talasemia, dan bersama berkomitmen mencegah talasemia. Karena biaya pengobatan itu sangatlah mahal, sehingga kami upayakan untuk intens melakukan pencegahan," tukasnya.
Saat ini, POPTI Kabupaten Batang mencatat ada sekitar 41 penyandang talasemia di Batang. Dimana 27 diantaranya masih anak-anak.
Pasien talasemia sendiri minimal sekali dalam sebulan harus menjalankan transfusi darah. Selain itu mereka juga harus rajin mengkonsumsi obat kelasi besi yang harganya cukup mahal.
"Alhamdulillah untuk penyakit talasemia ini sudah dicover BPJS Kesehatan. Baik untuk transfusi dan obat. Dan itu harus dilakukan pasien talasemia seumur hidup," pungkasnya. (Nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

