KEK Industropolis Batang Lepas Ekspor 20.000 Pasang Sepatu Converse ke Amerika dan Australia
Menteri Perdagangan dan Bupati Batang menunjukkan suatu Converse yang dikirim ke Amerika dan Australia.-istimewa-
BATANG – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang kembali menunjukkan perannya sebagai pusat manufaktur berstandar internasional. Hal itu ditandai dengan pelepasan ekspor sepatu bermerek Converse yang diproduksi oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia, Kamis 21 Agustus 2025.
Sebanyak 20.000 pasang sepatu Converse yang seluruhnya dibuat di pabrik KEK Industropolis Batang dikirim ke dua pasar strategis, yakni Amerika Serikat dan Australia.
Converse sendiri merupakan merek ternama yang dimiliki perusahaan global Nike, Inc. asal Amerika Serikat, yang sejak lama mempercayakan proses produksinya kepada mitra manufaktur di Indonesia.
Tidak hanya untuk pasar Amerika dan Australia, PT Yih Quan Footwear Indonesia juga telah menembus distribusi ke 37 negara lain. Dari jumlah tersebut, lima tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, Belgia, Meksiko, Kanada, dan Australia.
BACA JUGA:KEK Industropolis Batang Perkuat Sinergi Pemerintah dan Industri di HUT Jawa Tengah ke-80
Acara pelepasan ekspor kali ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi. Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita hadir langsung untuk melepas kontainer berisi produk ekspor tersebut.
Turut mendampingi Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Taufik Bawazier, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Rizky Aditya, serta SEVP Operasi KEK Industropolis Batang Cynthia Hendrayani.
Dalam sambutannya, Agus Gumiwang menegaskan bahwa pencapaian PT Yih Quan Footwear Indonesia merupakan bukti nyata keberhasilan investasi di KEK Industropolis Batang.
“Keberhasilan ekspor sepatu Converse membuktikan bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk dengan standar kualitas global. Saat ini, nilai ekspor alas kaki Indonesia mencapai 3,77 miliar dolar AS dan menempatkan kita di posisi keenam sebagai eksportir alas kaki terbesar dunia,” kata Agus.
Selain aspek ekspor, Menteri Perindustrian juga menyoroti dampak positif sektor alas kaki terhadap penyerapan tenaga kerja.
Menurutnya, sejak Februari 2025 jumlah pekerja di industri ini meningkat sekitar 35 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pemerintah, lanjut Agus, terus mendorong penguatan industri manufaktur nasional dengan menghadirkan program insentif, salah satunya subsidi bunga kredit sebesar 5 persen bagi pelaku usaha di sektor industri.
Pemerintah berharap langkah ekspor dari PT Yih Quan Footwear Indonesia tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

