PDAM Batang Klarifikasi Keluhan Pelanggan Soal Tagihan Air, Meteran Diganti
Direktur Utama Perumda Sendang Kamulyan Batang, Mulyono.-istimewa -
BATANG – Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang menyampaikan penjelasan resmi terkait keluhan salah satu pelanggan di Kecamatan Warungasem mengenai tagihan air yang dinilai tidak sesuai. Persoalan itu kini sudah tuntas setelah dilakukan mediasi dan penggantian meteran air baru pada Senin 15 September 2025.
Direktur Utama Perumda Air Minum Sendang Kamulyan, Mulyono, mengungkapkan kasus bermula dari laporan pelanggan yang merasa jumlah tagihan bulanannya melonjak tajam. Dari catatan perusahaan, pemakaian air tercatat hingga Rp314 ribu, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata pembayaran pelanggan tersebut pada bulan-bulan sebelumnya.
“Begitu menerima aduan, kami langsung melakukan penelusuran. Ternyata, lonjakan itu terjadi karena ada sisa pemakaian yang timbul akibat kebocoran pipa di rumah pelanggan. Kami sudah sepakati penyelesaian, dan hari ini meterannya kami ganti dengan yang baru,” kata Mulyono saat ditemui usai proses penggantian meteran.
BACA JUGA:Tak Hanya Lomba Lari, Batang Run 2025 Jadi Ajang Pamer Potensi Wisata
BACA JUGA:Bupati Faiz Raih Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen Bangun UMKM dan SDM Lokal Batang
Turun langsung ke lapangan
Menurut Mulyono, langkah perusahaan tidak berhenti pada pemeriksaan administrasi. Tim PDAM juga mendatangi rumah pelanggan di Warungasem pada Sabtu (13/9/2025) untuk mengecek kondisi instalasi dan memberikan penjelasan langsung. Dalam kesempatan itu, pihaknya turut menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Ia menilai persoalan ini dipicu miskomunikasi. Pelanggan tidak mengetahui bahwa jaringan pipa di bawah keramik rumah mengalami kebocoran sehingga pemakaian air tidak terpantau. Situasi tersebut menyebabkan angka pada meteran terus bertambah.
“Awalnya PDAM tidak memasang jaringan pipa yang ditanam di bawah lantai. Ada kemungkinan pipa yang terpasang tidak sesuai standar sehingga terjadi kebocoran yang tidak terlihat. Kami memahami keresahan pelanggan, jadi kami lakukan pendekatan dan mencari solusi yang adil,” jelasnya.
Skema pembayaran disepakati
Dalam proses mediasi, PDAM bersama pelanggan merumuskan sejumlah langkah penyelesaian. Salah satunya, biaya akibat kebocoran tidak akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelanggan. Perusahaan menawarkan agar pemakaian yang melebihi rata-rata dipisahkan dari tagihan rutin, sehingga pelanggan dapat menyiapkan anggaran secara bertahap.
“Kami membuat kesepakatan untuk membagi beban itu dalam kubikasi tertentu agar pelanggan tidak terlalu berat. Prinsip kami adalah mencari solusi yang tidak merugikan kedua belah pihak,” tutur Mulyono.
Selain itu, perusahaan memutuskan untuk mengganti water meter dengan unit baru agar pemakaian air selanjutnya dapat dihitung dari nol. Dengan cara ini, angka konsumsi air bisa dimonitor lebih transparan, baik oleh pelanggan maupun petugas PDAM.
“Semua sudah selesai dan sudah ada kesepakatan. Dengan meteran baru, pemakaian bisa dilihat bersama sehingga tidak ada lagi keraguan mengenai tagihan,” imbuhnya.
Perusahaan tetap bertanggung jawab
Meskipun kebocoran pipa kemungkinan besar dipicu faktor teknis di luar pemasangan PDAM, Mulyono menegaskan pihaknya tetap bertanggung jawab terhadap mutu layanan. Ia menyebut hubungan baik dengan pelanggan merupakan prioritas utama perusahaan.
“Sejak Desember tahun lalu, kami sebenarnya sudah mengimbau pelanggan untuk melakukan pengecekan jika menemukan tanda-tanda kebocoran. Setelah perbaikan dilakukan, pemakaian kembali normal. Tagihan yang sempat tinggi juga telah kami sesuaikan berdasarkan hasil pengecekan meter,” ujarnya.
Mulyono menambahkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi perusahaan untuk memperkuat komunikasi. Ia mengakui masih ada kelemahan dalam penyampaian informasi sehingga timbul salah paham.
“Ke depan, kami akan lebih aktif menjalin komunikasi dengan pelanggan. Jika ada indikasi kebocoran atau kenaikan pemakaian yang tidak wajar, tim kami akan segera mengonfirmasi agar masalah dapat cepat ditangani,” katanya.
Evaluasi pelayanan
Dengan pemasangan meteran baru, PDAM memastikan perhitungan konsumsi air pelanggan di Warungasem akan kembali normal mulai bulan depan. Mulyono berharap langkah tersebut menjadi solusi jangka panjang sekaligus wujud transparansi.
“Setelah pergantian meter, pemakaian akan dihitung dari nol sehingga bulan depan tagihan sudah normal lagi. Angka pemakaian bisa dipantau bersama-sama,” ucapnya.
Ia menilai kasus ini sekaligus menjadi evaluasi internal bagi perusahaan dalam meningkatkan sistem pelayanan. Menurutnya, semakin banyak pelanggan yang dilayani, potensi kendala teknis seperti kebocoran pipa atau kerusakan meteran juga semakin besar.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Jika ada masalah, kami akan segera memberikan respons. Penggantian meteran ini merupakan bukti kami siap bertanggung jawab,” tutur Mulyono.
Ia juga mengajak seluruh pelanggan untuk tidak ragu melapor jika menemukan kejanggalan pada tagihan atau layanan air bersih. PDAM, kata dia, selalu membuka pintu komunikasi untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan air minum yang aman dan lancar terpenuhi.
“Silakan sampaikan keluhan jika ada yang tidak sesuai. Kami siap mendengar dan mencari solusi bersama. Pada akhirnya, tujuan kami sama, yakni memberikan layanan air minum yang transparan dan dapat dipercaya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

