6 Tenant Baru dengan Total Investasi Rp456,76 Miliar Masuk di KEK Industropolis Batang di Awal Kuartal IV 2025

BATANG — Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis BATANG, yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa, mengawali kuartal IV-2025 dengan mencatatkan tambahan enam perusahaan penanam modal (tenant) baru. Total investasi yang digelontorkan mencapai Rp 456,76 miliar.

Komitmen investasi tersebut dituangkan melalui penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Komersial (PPTK) yang dilakukan pada 17 dan 30 Oktober 2025 di Ballroom Gedung Pengelola KEK setempat.

Acara PPTI dan PPTK ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, dengan Komisaris Utama PT WKI, Mr. Yu Liangtian, Director PT Novatex Industry Indonesia, Mr Mao Wenshu, President Director PT Woodpark Mebel Indonesia, Mr Eddy Wibowo, Direktur Utama PT Isni Teknologi Konstruksi Indonesia, Mr Xie Xue Jun, Direktur PT San Bao Canyin, Roky Farid Annavy, dan Director PT Cinlong Culinary Indonesia, Mr Sugiharto.

BACA JUGA:Dukung Gerakan Mageri Segoro, KEK Industropolis Batang Tanam 11.254 Bibit Mangrove

BACA JUGA:KEK Industropolis Batang Lepas Ekspor 20.000 Pasang Sepatu Converse ke Amerika dan Australia

Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, menyatakan bahwa kehadiran investor-investor baru ini mencerminkan keyakinan pelaku usaha terhadap iklim investasi Indonesia. Langkah ini diharapkan berkontribusi signifikan terhadap realisasi investasi langsung asing (Foreign Direct Investment/FDI) dan membuka lapangan kerja baru.

“Keikutsertaan tenant komersial menjadi fondasi awal bagi pengembangan jangka panjang KEK Industropolis Batang sebagai pusat ekonomi terpadu. Kami membangun ekosistem yang mengintegrasikan kawasan industri dengan fasilitas hiburan, hotel, dan layanan pendukung lainnya,” ujar Ngurah dalam keterangan resmi, Jumat 31: Oktober 2025.

Diversifikasi ke Sektor Kuliner

Mengawali diversifikasi kawasan menjadi pusat wisata dan kuliner terpadu, KEK ini merekrut dua tenant perdana di sektor makanan dan minuman (F&B). PT San Bao Canyin akan membangun restoran di atas lahan 2.002 meter persegi (m²) dengan nilai investasi Rp 4,3 miliar. Konstruksi dimulai November 2025 dan ditargetkan beroperasi komersial pada Februari 2026.

Sementara itu, PT Cinlong Culinary Indonesia menginvestasikan dana Rp 717 juta untuk membangun restoran di lahan 598 m². Pembangunan direncanakan dimulai pada Desember 2025, dengan operasional komersial pada Juni 2026.

Investasi Manufaktur Skala Besar

Sektor manufaktur juga menunjukkan geliat dengan masuknya PT WKI, produsen komponen sepatu ternama. Perusahaan asal Tiongkok yang merupakan mitra bagi merek global seperti Nike, Adidas, dan Puma ini menanamkan modal Rp 120 miliar di lahan seluas 16.440 m². Pembangunan pabrik dijadwalkan dimulai April 2026 dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2027.

Kehadiran PT WKI dinilai strategis karena tidak hanya bersifat padat karya—dengan potensi menyerap 1.000 tenaga kerja—tetapi juga bergerak di industri substitusi impor yang dapat mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.

Selain PT WKI, sektor manufaktur juga diisi oleh PT Novatex Industry Indonesia yang berfokus pada produksi benang ramah lingkungan (eco-yarn). Perusahaan ini menggelontorkan investasi senilai Rp 102 miliar di lahan seluas 2,4 hektare. Pabrik yang menargetkan kapasitas produksi 4.000 ton per tahun ini berorientasi ekspor hingga 95 persen dari total produksinya.

Ekspansi Industri Furnitur dan Jasa Pendukung

PT Woodpark Mebel Indonesia, anak perusahaan Mitragreen Industry Pte Ltd asal Singapura, berinvestasi sebesar Rp 225 miliar untuk membangun pabrik furnitur. Perusahaan yang telah mengekspor produknya ke Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara, serta bekerja sama dengan merek global seperti B&B Italia dan ARHAUS, menargetkan operasional pada April 2027.

Sumber: