Batang Genjot Swasembada Pangan 2025, Perbaikan Irigasi hingga Jaminan Harga Gabah Jadi Fokus
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang, Sutadi Ronodipuro-IST-
BATANG, RADAR PEKALONGAN – Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan pada 2025. Sejumlah kebijakan digulirkan, mulai dari perbaikan infrastruktur pertanian, peningkatan luas tanam, hingga mendorong penyerapan gabah petani oleh Bulog.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang, Sutadi Ronodipuro, mengatakan bahwa meskipun infrastruktur pertanian mengalami kerusakan akibat bencana alam, koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah dilakukan untuk percepatan perbaikan.
BACA JUGA:Pameran Seni “PartiSpasi” di Batang: Jadi Ruang Nostalgia Masa Lalu Penikmat Seni Lukis
"Kita pastikan irigasi yang rusak akibat banjir segera ditangani. Saat ini, sekitar 950 hektare sawah terdampak akibat jebolnya Bendung Krompeng, dan kami sudah melakukan langkah-langkah perbaikan agar petani tetap bisa menanam," ujar Sutadi, Jumat (14/2/2025).
Pemkab Batang menargetkan peningkatan luas tanam hingga 36 ribu hektare pada 2025 dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare. Dengan perhitungan ini, hasil panen diharapkan dapat meningkat signifikan.
BACA JUGA:BPBD Batang Gelar Simulasi Bencana di Sekolah, Ajarkan Siswa Cara Selamat dari Gempa dan Banjir
Selain perbaikan infrastruktur, Dispaperta juga memastikan penyerapan gabah petani oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram, khususnya di Kecamatan Gringsing. Langkah ini untuk menghindari dominasi tengkulak yang sering kali merugikan petani.
"Jika gabah jatuh ke tangan tengkulak, harga bisa anjlok dan kesejahteraan petani terganggu. Oleh karena itu, pemerintah hadir untuk memastikan harga yang layak bagi petani," tegasnya.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang bisa mengganggu masa tanam dan panen, Dispaperta mulai mendata rencana tanam dan panen secara sistematis. Pemerintah juga telah menyiapkan benih susulan bagi petani yang terdampak bencana, agar tetap bisa mengejar target panen.
Dengan strategi ini, Pemkab Batang berharap sektor pertanian semakin kuat dan berdaya saing, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.
"Kami ingin memastikan petani tetap bisa menanam dan mendapatkan hasil yang optimal. Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis Batang bisa mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," tutupnya. (Nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

