Disway award
iklan banner Honda atas

Kopi Batang Perlu Standardisasi Agar Tak Diaku Daerah Lain

Kopi Batang Perlu Standardisasi Agar Tak Diaku Daerah Lain

IST TINJAU - Ketua TP PKK Batang, Faelasufa Faiz saat meninjau produk kopi Kabupaten Batang-Diskominfo Batang-

BATANG, RADAR PEKALONGAN – Potensi kopi lokal Kabupaten Batang mulai dilirik untuk menembus pasar nasional. Ketua TP PKK Batang, Faelasufa Faiz, menyoroti pentingnya standarisasi dan pembinaan agar kopi khas Batang, seperti varietas Surjo dan Tombo tidak lagi “diaku” daerah lain.

"Apapun jenis kopinya, yang penting dari Batang. Sayangnya, selama ini kopi kita harus keluar daerah dulu agar dikenal," ujar Faelasufa saat ditemui di Rumah Dinas Bupati Batang, Sabtu (3/5/2025).

BACA JUGA:KAHMI Batang Periode 2023-2028 Resmi Dilantik, Siap Sinergi Majukan Daerah

Faelasufa menyebut, pembinaan intensif sangat diperlukan, mulai dari tahap pascapanen hingga pemasaran. Salah satu solusi konkret yang diusulkan adalah sentralisasi pengolahan green bean, agar kualitas lebih terjaga dan siap bersaing di pasar.

M. Noverian Aditya, pendiri Java Kirana, mendukung langkah ini. Menurutnya, standarisasi akan menghapus ketimpangan di antara petani dan membuka jalan bagi kopi Batang untuk unjuk gigi secara nasional.

BACA JUGA:Disambut Hangat di Batang, Wabup Suyono Dapat Gelang Kenangan dari Biksu Thudong

Sementara itu, Kadis Pangan dan Pertanian Batang, Sutadi, menegaskan bahwa pembinaan akan diperkuat, khususnya pada fase pascapanen. "Fokus kami kini ke skala prioritas. Mana yang potensial, akan didampingi penuh," ujarnya.

Namun tantangan tetap ada. Ma’ruf dari Batang Coffee menyebut, meski 3 ribu petani telah dibina dan menghasilkan 2 ribu ton kopi per tahun, lebih dari 50 persen hasilnya justru diambil produsen luar daerah seperti Temanggung.

“Panen kali ini juga turun karena cuaca ekstrem, dan kami harus sewa penjaga untuk cegah pencurian di kebun,” keluhnya.

Ia berharap Pemkab lebih aktif turun tangan, agar kopi Batang benar-benar punya nama dan nilai jual tinggi. "Kami sudah gerak sendiri sampai ke luar daerah, tinggal pemerintah bantu kawal dan promosikan," tutup Ma’ruf. (Nov) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: