Dari Terpuruk ke Bangkit: Kisah Ahmad Romadhon, Pengusaha Daster Sukses Asal Kabupaten Pekalongan
--
KEDUNGWUNI.RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Ahmad Romadhon, warga Desa Pakisputih, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, membuktikan bahwa krisis bisa menjadi peluang jika disikapi dengan cerdas.
Pria yang kini dikenal sebagai pemilik brand Archer Collection ini sempat terpuruk saat bisnis fashion jeans yang digelutinya sejak 2010 harus gulung tikar menjelang pandemi COVID-19. Namun, dari keterpurukan itu, lahir kisah kebangkitan yang luar biasa.
"Saya mulai usaha dari tahun 2010, waktu itu produksi jeans. Tapi tahun 2019 menjelang pandemi, usaha benar-benar down. Banyak tagihan yang tidak cair, pasar pun tutup," kenang Ahmad Romadhon.
Namun, semangat pantang menyerah membuatnya tak tinggal diam. Di awal tahun 2020, saat banyak pelaku usaha kelimpungan, Ahmad justru melihat peluang di pasar daster, yang saat itu mulai naik daun karena banyak orang memilih pakaian rumahan yang nyaman selama masa pandemi.
Awalnya ia tidak langsung memproduksi sendiri, tetapi menjadi reseller daster dari daerah Buaran, Pekalongan, selama kurang lebih enam bulan. Berkat konsistensi dan kecermatan membaca pasar, pada tahun 2021 ia mulai memproduksi sendiri. Dari situlah Archer Collection mulai dikenal.
"Kami awalnya main di offline, tapi sistem pembayarannya sering tertahan. Maka kami beralih ke sistem online. Sekarang, kalau ada customer mau ambil barang, harus sudah transaksi dulu," jelasnya.

--
Langkah ini terbukti jitu. Saat bisnis lain berguguran karena pandemi, Ahmad Romadhon justru berhasil bangkit. Produk-produk Archer Collection, terutama daster anak dan daster dewasa model karet serta setelan midi, menjadi favorit di marketplace seperti Shopee. Bahkan dirinya pernah memproses hampir 100 pengiriman perhari dengan dua akun toko online yang aktif.
Tak hanya itu, fleksibilitas menjadi keunggulan bisnisnya. Archer Collection juga menerima permintaan model khusus dari pelanggan dengan sistem minimal order, menjadikan brand ini makin diminati para reseller.
"Alhamdulillah sekarang kami punya komunitas reseller di Telegram sekitar 1.700 orang. Kenapa banyak yang ikut kami? Karena kami bisa sesuaikan model sesuai permintaan mereka," ujarnya.
Kisah Ahmad Romadhon menjadi bukti bahwa keberanian untuk berubah, ketekunan, dan adaptasi terhadap pasar bisa membawa seseorang keluar dari keterpurukan dan menuju kesuksesan.
Dari kegagalan produksi jeans hingga menjadi produsen daster yang sukses, perjalanan Ahmad adalah inspirasi bagi siapa pun yang sedang berjuang membangun usaha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

