Faktor Pengaruh Pasar Saham dan Sektor yang di Prediksi akan Naik Tahun 2025

3. Krisis perusahaan seperti kebangkrutan dapat mempengaruhi harga saham di pasar saham nantinya karena dinilai tidak baik dalam kinerja perusahaan.

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pasar saham, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.

Dengan kombinasi kebijakan global dan domestik, beberapa sektor diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2025.

BACA JUGA:Rekomendasi Saham untuk Jangka Panjang Sesuai Sektor Perusahaan

BACA JUGA:Panduan Lengkap Tanam Saham: Tips, Keuntungan, dan Risiko yang Wajib Diketahui

Sektor-Sektor Saham yang Berpotensi Naik di 2025

Sektor Konsumsi dan Ritel

Sektor konsumsi meninggi terjadi karena adanya peningkatan konsumsi rumah tangga sehingga menjadi pilihan yang utama bagi investor.

Saham-saham unggulan di sektor konsumsi dan ritel yang diprediksi naik pada 2025 ada beberapa diantaranya:

1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 720 per lembar saham dengan target mencapai Rp 1.100 dan potensi kenaikan sebesar 52,78%

2. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 410 per lembar saham dengan target mencapai Rp 600 dan potensi kenaikan sebesar 46,34%.

BACA JUGA:Pemahaman Saham Masih Nol? Ayo Belajar Saham!

BACA JUGA:Cara Sukses Trading Saham Harian untuk Pemula: Langkah, Strategi, dan Tips

3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 2.740  per lembar saham dengan target mencapai Rp 3.175 dan potensi kenaikan sebesar 15,88%

Dengan program pemerintah mendukung konsumsi masyarakat meningkat sehingga saham-saham ini berpeluang naik.

Sektor Perkebunan dan Ketahanan Pangan

Sektor perkebunan dan pertanian juga berpotensi tumbuh di 2025 karena adanya kebijakan subsidi pupuk dan program ketahanan pangan, beberapa saham yang menarik perhatian investor diantaranya:

1. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 760  per lembar saham dengan target mencapai Rp 1.030  dan potensi kenaikan sebesar 35,53%.

Sumber: