Petani di Pekalongan Resah dengan Serangan Hama Tikus
Petani di Desa Randumuktiwaren, Bojong, babat tanaman padinya yang rusak diserang hama tikus.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Serangan hama tikus dan sundep resahkan petani padi di Kabupaten Pekalongan.
Pasalnya, jika serangan hama tikus tak diatasi, tanaman padi bisa gagal panen.
Serangan hama tikus salah satunya menyerang tanaman padi di Desa Randumuktiwaren, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Petani sudah merugi lantaran gagal panen akibat serangan hama tikus tersebut.
Casmudi, salah satu petani di Desa Randumuktiwaren, Kamis, 10 Juli 2025, mengaku terpaksa membabat habis tanaman padinya di lahan seluas sekitar 4 hektare akibat serangan hama tikus yang terus berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
“Tikusnya makin banyak, padahal sudah kami coba kendalikan. Akhirnya sawah saya babat habis karena tidak mungkin dilanjutkan,” ujarnya.
Selain hama, ia juga mengeluhkan mahalnya biaya irigasi saat musim kemarau. Meski pemerintah telah memberikan bantuan mesin pompa, biaya operasionalnya tetap tinggi.
“Sekali menyalakan pompa bisa habis Rp100 ribu per jam. Itu bukan untuk pompanya saja, tapi juga untuk membayar orang yang menjaga aliran air sampai ke sawah kami. Kalau tidak dijaga, bisa rebutan sama petani lain,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah, khususnya dinas terkait, segera turun tangan memberikan solusi nyata dalam bentuk pengendalian hama dan subsidi biaya irigasi.
“Kami butuh perhatian. Jangan sampai petani terus-menerus rugi dan akhirnya meninggalkan sawahnya,” ucap Casmudi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

