Disway award
iklan banner Honda atas

Pasar Kajen Pekalongan Rencana Direhab Total

Pasar Kajen Pekalongan Rencana Direhab Total

Pemkab Pekalongan berencana akan merehab total Pasar Kajen yang kondisinya dinilai sudah tidak layak dan membahayakan.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pemkab Pekalongan berencana merehab total Pasar Kajen. Tidak jadi direlokasi. Ini sesuai dengan keinginan pedagang yang ingin tetap bertahan di pasar lama.

Untuk sementara, para pedagang nantinya akan menempati pasar darurat di Sinangohprendeng. Lahan untuk pasar darurat saat ini mulai dipersiapkan oleh pemerintah daerah.

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, dikonfirmasi, Rabu, 1 Oktober 2025, mengatakan, pemerintah menilai kondisi Pasar Kajen saat ini sudah tidak layak. Sehingga bisa membahayakan pedagang dan pembeli.

"Kondisi bangunan Pasar Kajen tidak layak. Pemerintah harus menjaga keselamatan dan keamanan para pedagang dan penjual," tandas Akbar.

Baca juga:Pedagang Pasar Kajen Pekalongan Tolak Pasar Direlokasi ke Sinangohprendeng

Dari penilaian kondisi bangunan pasar yang tak layak, pemerintah menawarkan beberapa pilihan kepada para pedagang. Diantaranya opsi relokasi dan tetap bertahan di pasar lama.

"Dari hasil diskusi karena sekali lagi kita mendengarkan masukan dari para pedagang juga, mereka menghendaki tetap berada di pasar lama, ndak mau dipindah," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah membuat rancangan rehab Pasar Kajen. DED saat ini masih tahap finalisasi. Nantinya untuk sementara para pedagang akan dipindahkan ke pasar darurat di Sinangohprendeng.

"PR-nya setelah DED selesai, anggarannya kan besar nih, angka pastinya belum tahu karena masih dalam proses, tapi kisaran anggarannya sekitar 100 M sampai 150 M karena masih disusun tahun ini. Setelah itu, tugas pemerintah adalah mencari anggarannya," kata dia.

Dikatakan, pemerintah telah menyiapkan tempat untuk pasar darurat, yakni di Sinangohprendeng. Ia berharap, pembangunan Pasar Kajen bisa segera terealisasi.

"Kami inginnya lebih cepat lebih baik, namun dengan anggaran yang besar, pemerintah tidak bisa sendiri, makanya kita menggunakan opsi-opsi pembiayaan. Kami berharap ada dukungan dari pemerintah pusat ataupun pemerintah provinsi, sambil kami menghitung model-model pembiayaan yang lain," ujarnya.

"Kalau masalah estimasi, kami berharap semakin cepat itu lebih baik tapi kami belum berani menyebut tahun berapa. Kami juga masih fokus dengan skala prioritas pembangunan yang ada," lanjutnya. 

Disinggung desain gedung pasarnya, Sekda belum bisa memberikan keterangan yang rinci.

"Untuk konsep gedung, saya belum bisa komentar. Kita belajar dari Pasar Kedungwuni dan Pasar Wiradesa," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: