Disway award
iklan banner Honda atas

Sapi Mati Diserang Penyakit Mulut Dan Kuku, Peternak di Kabupaten Pekalongan Merugi

Sapi Mati Diserang Penyakit Mulut Dan Kuku, Peternak di Kabupaten Pekalongan Merugi

Polisi gencar melakukan sosialisasi pencegahan PMK seiring merebaknya kasus ini di Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-

Namun, lanjut dia, salah satu dampak merebaknya PMK adalah mahalnya harga bibit sapi. Pedet betina, kata dia, di harga sekitar Rp 8 juta. Untuk pedet jantan, di harga Rp 11 juta. 

Sementara itu, Kabid Peternakan, DKPP Kabupaten Pekalongan, drh Arif Rahman, mengakui, temuan PMK sudah sejak tiga bulan lalu ada di Kabupaten Pekalongan. 

Untuk jumlah kasus sejak akhir tahun 2024 hingga saat ini di kisaran 50-an ekor sapi yang terjangkit PMK. Dari jumlah populasi sapi di Kabupaten Pekalongan sekitar 20 ribu ekor sapi.

"Sejak tiga bulan lalu kami sudah sering tangani PMK. Kami obati ternak yang terkena PMK," kata dia.

Menurutnya, serangan PMK mulai merebak di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti di Boyolali dan Grobogan. 

Untuk itu, instruksi Polda Jateng, bhabinkamtibmas diterjunkan untuk ikut mencegah penyebaran PMK di wilayah Jateng.

Disebutkan, untuk mencegah penyebaran PMK, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para peternak. 

Jika ada sapi yang terjangkit PMK, untuk segera dilaporkan agar ditangani dengan cepat. 

Disebutkan, pihaknya belum melakukan penutupan sementara pasar hewan untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. 

Namun, penyemprotan pasar hewan dan pengawasan lalu lintas ternak akan dilakukan dengan lebih ketat. 

Di beberapa daerah, kata dia, seperti di Sragen dan Grobogan, sudah melakukan penutupan sementara pasar hewannya.

"Penutupan pasar hewan di sini kayaknya belum akan dilakukan, karena dampak ke perekonomian warga cukup lumayan jika ditutup. Nanti kami akan lakukan penyemprotan di pasar hewan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: