Disway award
iklan banner Honda atas

Korban Banjir Bandang di Pekalongan Masih Hidup di Tenda, 44 Hari Pasca Banjir Bandang

Korban Banjir Bandang di Pekalongan Masih Hidup di Tenda, 44 Hari Pasca Banjir Bandang

Korban banjir bandang di Kabupaten Pekalongan masih hidup di bawah tenda.-Hadi Waluyo-

Sebelumnya diberitakan, akibat banjir bandang luapan Sungai Welo dan Sungai Sengkarang, sedikitnya 46 rumah di Kecamatan Kedungwuni rusak. Sebanyak 42 rumah alami rusak berat dan 4 rumah lainnya kerusakannya ringan.

Camat Kedungwuni, Bambang Dwi Yuswanto, menerangkan, puluhan rumah rusak itu tersebar di Kelurahan Kedungwuni Timur, Kelurahan Kedungwuni Barat, dan di Desa Pakisputih.

Disebutkan, di Kelurahan Kedungwuni Timur ada 26 rumah rusak berat akibat rumah-rumah itu roboh dan hanyut diterjang banjir bandang pada Senin malam, 20 Januari 2025. Di Kelurahan Kedungwuni Barat, ada 16 rumah rusak berat dan rusak sedang. 

"Di Desa Pakisputih ada empat rumah rusak ringan," katanya.

Menurutnya, di Kecamatan Kedungwuni ada lima desa terdampak banjir bandang. Yakni Kelurahan Kedungwuni Timur, Kedungwuni Barat, Desa Pakisputih, Desa Kedungpatangewu, dan Desa Karangdowo.

Selain merusak puluhan rumah, beberapa sekolah juga terdampak banjir bandang tersebut. Sekolahan terendam banjir yang membawa material lumpur hingga merusak perabotan, buku dan barang elektronik di sekolah. Diantaranya di SDN 2 Kedungwuni, SDN 3 Kedungwuni, SDN 7 Kedungwuni, dan SDN Kedungpatangewu.

"Jembatan gantung penghubung Desa Kedungpatangewu dengan Kelurahan Kedungwuni Barat juga ambruk," terang dia.

Dikatakan, tanggap darurat bencana terlewati dengan baik. Akses jalan semuanya sudah terbuka. Sekolah dan kegiatan sosial saat ini sudah normal.

"Yang belum tuntas adalah rumah roboh dan hilang. Mereka ada yang di rusun, ada yang ditenda," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait