Disway award
iklan banner Honda atas

Agamawan Muda Dirangkul untuk Wujudkan Agama Sumber Perdamaian

Agamawan Muda Dirangkul untuk Wujudkan Agama Sumber Perdamaian

KOTA - Dialogue Centre UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengundang 40 agamawan muda se Kota Pekalongan untuk mengikuti pelatihan dalam kegiatan 'Interacting Live-in Agamawan Muda se Pekalongan'. Dalam pelatihan yang digelar selama empat hari tersebut, para agamawan muda diajak untuk bersama mewujudkan nilai agama sebagai sumber perdamaian.

Tak hanya perwakilan enam agama resmi yang hadir, kegiatan tersebut juga mengajak serta tokoh-tokok penghayat kepercayaan untuk turut terlibat dalam misi mewujudkan tujuan utama dalam kegiatan yang digelar di Hotel Dafam tersebut.

Direktur Dialogue Centre UIN Sunan Kalijaga, Zainudin mengatakan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan yang digelar yakni untuk mengajak agamawan muda agar bisa menciptakan agama sebagai sumber perdamaian. "Agama adalah sumber perdamaian. Dari agama apapun. Sehingga melalui kegiatan ini kami ingin mengajak mereka agar terus mengkampanyekan hal tersebut," tuturnya.

Termasuk di tengah pandemi Covid-19, di mana banyak dilakukan kegiatan sosial. Momen itu menjadi waktu yang tepat agar para tokoh agama ini bisa menyatu dan membaur melaksanakan kegiatan sosial bersama. "Jadi tidak parsial, tapi kegiatan sosial ini bisa digelar bersamaan antar agama, saling gotong royong tanpa menonjolkan agama masing-masing. Sehingga tidak hanya komunitasnya saja yang dibantu tapi untuk seluruh masyarakat lintas agama," tambahnya.

Kemudian, melalui kegiatan itu pihaknya juga berharap agar para agamawan muda tersebut bisa saling mengenali dan bersama mengkampanyekan rasa saling menghargai dan menghormati baik di internal agamanya maupun antar agama. "Sehingga perdamaian terwujud baik di internal msing-masing agama atau antar agama. Bisa terbentuk perdamaian dan saling toleransi," kata Zainudin..

Selama empat hari menjalani pelatihan, mereka diberikan berbagai materi terkait wawasan kebangsaan, kebinekaan, perdamaian, hingga langkah dan upaya meredam konflik. "Kemudian dari mereka kami harapkan bisa memberikan wawasan yang didapat kepada internal agamanya masing-masing dan diwujudkan baik secara internal maupun antar agama," jelasnya.

Kegiatan pelatihan tersebut, dikatakan Zainudin bukan kali pertama ini digelar. Pihaknya sudah rutin sejak 2006 melakukan roadshow dan pelatihan ke berbagai daerah. Tak hanya di pulau Jawa, kegiatan serupa juga sudah digelar di berbagai pulau mulai dari Sumatera, hingga ke Papua.

"Alhamdulillah alumni-alumni dari kegiatan ini, yang saat ini sudah menjadi ustaz, pendeta, pastor atau tokoh agama, sudah menjalankan kegiatan bersama untuk mewujudkan misi yang kami bawa yaitu agama sebagai sumber perdamaian. Kami harapkan untuk di Pekalongan ini juga demikian. Setelah acara ini kami berharap para agamawan muda bisa saling berkumpul, menggelar seminar, dialog, mewujudkan solidaritas dan bekerjasama untuk menjaga perdamaian," harapnya.

Pihaknya, kata Zainudin, juga sudah pernah melakukan penelitian pada 2007 lalu terkait adanya kelompok agamawan yang agak keras dalam mengekspresikan ajaran agamanya. Mereka juga tertutup, sulit diajak dialog karena mereasa paling benar. Kondisi itu dikatakanya menjadi salah satu masalah dalam kehidupan sosial yang berbeda agama.

"Dari situ kami kemudian masuk untuk membina tokoh agamawan muda sehingga ke depan dalam bebrapa tahun mendatang mereka bisa menjadi garda terdepan untuk terus menggerakan dan mewujudkan agama sebagai sumber perdamaian," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: