Disway award
iklan banner Honda atas

Persebaya Bebaskan UMKM Pakai Lagu "Song For Pride" untuk Hindari Polemik Royalti

Persebaya Bebaskan UMKM Pakai Lagu

General Manager Persebaya Nanang Prianto bersama Mahardika Nurdian Syahputra saat proses penyerahan hibah lagu Song For Pride.-Dok Istimewa -Persebaya Surabaya

SURABAYA - Menanggapi pro kontra penerapan royalti musik di ruang publik dan area komersial, Persebaya Surabaya mengambil langkah konkret. Klub kebanggaan warga Surabaya itu secara resmi membebaskan pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk memutar lagu anthem mereka, "Song For Pride", tanpa khawatir biaya royalti.

Kebijakan ini diumumkan menyusul keresahan di kalangan pengusaha, termasuk yang telah berlangganan layanan musik digital, terkait potensi kewajiban membayar royalti ke Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), bahkan untuk jenis suara seperti nature sound. Persebaya khawatir polemik ini membuat pihak komersial enggan memutar "Song For Pride".

"Pak Presiden (Azrul Ananda) selalu menyatakan jika Persebaya baik, Surabaya pun baik. Kami ingin ambil bagian menanggapi keresahan pelaku usaha soal royalti ini. Kami persilakan tempat usaha di Surabaya, terutama UMKM, memutar lagu 'Song For Pride'. Ini juga upaya untuk 'mem-Persebaya-kan' lebih banyak warga Surabaya," jelas General Manager Persebaya, Nanang Prianto, Kamis 6 Agustus 2025.

Nanang menegaskan kebijakan itu memiliki dasar hukum kuat. Manajemen Persebaya telah menerima penyerahan hak cipta dan kuasa penuh atas lagu tersebut dari penciptanya, Mahardika Nurdian Syahputra (Dika), pada 10 November 2022.

BACA JUGA:Pemkab Batang Perketat Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian

BACA JUGA:Melesat Kencang di IATC Malaysia, Pebalap Binaan Astra Honda Back To Back Podium

Penyerahan hak itu dilakukan Dika sebagai bentuk apresiasi setelah Persebaya memenangi laga tandang melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kemenangan bersejarah yang kemudian diwarnai tragedi memilukan itu, membuat Dika memilih mengungkapkan kebanggaannya melalui hibah hak cipta.

"Saya memberikan kuasa penuh kepada Persebaya untuk mengambil langkah hukum bila ada pihak lain yang mengomersialkan lagu ini," tegas Dika saat itu, seperti dikutip dalam pernyataan klub.

"Song For Pride", yang diciptakan Dika akhir 2016 sebagai wujud kecintaan pada Persebaya, telah menjadi soundtrack resmi klub sejak kembalinya mereka ke kompetisi pada 2017.

Lagu ini selalu mengalun di Stadion Gelora Bung Tomo, mengiringi kedatangan dan kepulangan pemain, serta dinyanyikan bersama bonek (suporter Persebaya), baik di kandang maupun tandang.

Dika telah memiliki sertifikat hak cipta lagu tersebut dari Kementerian Hukum dan HAM per September 2024, mengukuhkan haknya secara legal. Bagi Persebaya dan pendukungnya, "Song For Pride" lebih dari sekadar lagu; ia adalah simbol kebanggaan, solidaritas, dan semangat juang yang ingin disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat Surabaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait