Viral Kasus Cacingan, Masyarakat Batang Diimbau Jangan BAB Sembarangan dan Jaga Sanitasi
Dokter spesialis anak RSUD Batang - dr Tan Evi Susanti SpA saat memeriksa pasien-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN – Kasus cacingan yang sempat viral menimpa seorang anak bernama Raya di Jawa Barat menjadi peringatan serius tentang pentingnya kebersihan. Di Kabupaten BATANG, kasus cacingan memang tidak tergolong tinggi, namun persoalan sanitasi masih menjadi pekerjaan rumah.
Dokter spesialis anak RSUD Batang, dr Evi Sp A menyebut cacingan terjadi akibat masuknya telur cacing ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang kotor. Kondisi lingkungan yang kurang bersih membuat anak semakin rentan terinfeksi.
BACA JUGA:Strategi Berkendara saat Hujan Melanda, dari Gerimis hingga Lebat
“Di Batang masih ada warga yang buang air besar tidak di jamban, meski pemkab sudah membangun fasilitas. Artinya, bukan sekadar ketersediaan sarana, tapi perilaku masyarakat yang perlu diubah,” tegasnya, Selasa (26/8/2025).
Ia menambahkan, cacingan bisa berdampak serius bagi kesehatan anak, mulai dari anemia, kekurangan gizi, hingga stunting yang berpengaruh pada tumbuh kembang dan kecerdasan. “Kalau dibiarkan, kasus parah seperti Raya bisa saja terjadi di daerah lain,” jelasnya.
BACA JUGA:Gubernur Luthfi Ajak Warga Jaga Kekompakan di Hari Jadi ke-403 Kabupaten Pekalongan
dr Evi menekankan, pencegahan bisa dilakukan dengan rajin mencuci tangan, mencuci buah dan sayur dengan air bersih, tidak BAB sembarangan, serta rutin minum obat cacing setiap enam bulan.
Pemerintah Kabupaten Batang sendiri sudah menjalankan sejumlah program, mulai dari pembangunan jamban keluarga, edukasi cuci tangan di sekolah, hingga pemberian obat cacing gratis. Namun, keberhasilan program tersebut tetap sangat bergantung pada kesadaran masyarakat.
“Pesan saya, jangan anggap remeh kebersihan. Cacingan bukan sekadar penyakit ringan. Perilaku hidup bersih dan sanitasi yang baik adalah kunci melindungi generasi Batang dari risiko stunting dan gizi buruk,” pungkasnya.(Nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

