Disway award
iklan banner Honda atas

Belajar sambil Bermain, Rayakan Hari Batik Nasional di Museum Batik Pekalongan

Belajar sambil Bermain, Rayakan Hari Batik Nasional di Museum Batik Pekalongan

Keseruan- Keseruan anak-anak belajar batik di museum batik Pekalongan.-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi

Radarpekalongan.co.id – Suara riang tawa anak-anak terdengar memenuhi halaman Museum Batik Pekalongan, Kamis (2/10/2025). Puluhan murid TK Aisyiyah Wuled, Tirto, tampak bersemangat mengikuti outing class yang kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional.

Sejak masuk museum, rasa ingin tahu mereka sudah terlihat. Petugas museum dengan ramah menyambut, mengarahkan, dan mulai bercerita tentang batik. Anak-anak mendengarkan dengan penuh antusias.

Di dalam ruangan pameran, koleksi kain batik dengan beragam motif memancing decak kagum. Pertanyaan demi pertanyaan terlontar, menandakan antusiasme mereka untuk mengenal batik lebih dalam.

Keseruan semakin terasa saat para murid diajak melihat langsung proses pembuatan batik. Dari memperhatikan bahan pewarna alami, mengenal alat batik seperti canting, hingga nantinya diajak untuk mencoba langsung membatik di atas kain. 

“Anak-anak sangat antusias. Outing class ini sekaligus menjadi media mengenalkan budaya Indonesia sejak dini. Kebetulan momennya pas dengan Hari Batik Nasional, jadi mereka bisa belajar langsung sambil bermain,” ujar Kepala Sekolah TK Aisyiyah Wuled, Anisa Anugerah Sastra.

Tak hanya menambah pengetahuan, kegiatan ini juga membangkitkan kecintaan anak-anak terhadap warisan budaya bangsa. "Semoga dengan berkunjung ke Musuem batik ini menambah kecintaan anak-anak akan budaya lokal kita sendiri yakni batik kedepan nya," tandasnya.

Museum Batik Pekalongan sendiri memberikan tiket masuk gratis pada 2 Oktober sekaligus membuka sesi membatik bersama, sehingga masyarakat dari berbagai kalangan bisa ikut merayakan Hari Batik Nasional dengan cara yang menyenangkan.

Di akhir kunjungan, anak-anak pun membawa pulang cerita dan pengalaman yang tak terlupakan. Bagi mereka, batik bukan lagi sekadar kain bermotif indah, tetapi sebuah karya yang lahir dari ketekunan dan cinta budaya. Dengan harapan dari mereka, kelak lahir generasi baru yang akan menjaga dan melestarikan batik sebagai jati diri bangsa. (Ap3)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: