Pimpinan Pusat JMQH Dikukuhkan di Kota Pekalongan
Pengukuhan Pimpinan Pusat JMQH di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Kamis, 28 Desember 2023. -Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat JMQH, Ny Hj Maftukhah Mannan Minan mengatakan bahwa sebelum acara penguhuhan, telah dilaksanakan Munas III JMQH di Limpung, Batang, pada Rabu 27 Desember 2023.
"Acara Munas ke-3 JMQH di Batang kemarin berjalan sangat mengesankan. Alhamdulillah sukses luar biasa," ungkapnya.
Ny Hj Maftukhah Mannan Minan menyampaikan bahwa acara pengukuhan JMQH Pusat dilaksanakan di Gedung Kanzus Sholawat atas arahan dari Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.
"Berkat semangat juang para bu Nyai dan barokah para masayiwh wabil khusus Maulana Habib Luthfi bin Yahya, JMQH kini makin berkembang, makin besar, makin berkibar, bertambah syiar, dan bertambah memancar sampai lintas negara," katanya.
BACA JUGA:Para Hafizhah Deklarasikan Kepengurusan JMQH
BACA JUGA:Bupati Dukung Program Satu Desa 1 Hafidz Saat Pelantikan Pengurus JQH NU
Dijelaskan bahwa JMQH merupakan wadah para hafizah Al-Qur'an di Indonesia. JMQH berdiri pada 25 Muharram 1395 Hijriah, bertepatan dengan 7 Februari 1975 di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.
Lalu pada Jumat 15 Rajab 1432 H atau 17 Juni 2011, JMQH bangkit kembali dan dideklarasikan kembali untuk memberikan semangat dan berubah menjadi JMQH yang luar biasa.
JMQH juga telah berbadan hukum dengan SK Kemenkumham Nomor AHU 0012490 AH 0104 Tahun 2017.
"Hari ini kita saksikan dan ikuti pengukuhan Pimpinan Pusat JMQH. Dalam mensyiarkan Al-Qur'an serta ilmu Al-Qur'an, maka sudah menjadi kewajiban pengurus dan anggota JMQH akan menjadi motor dalam syiar ini," imbuh Ny Hj Maftukhah Mannan Minan.
Pembina JMQH, KH Taj Yasin Maimoen, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengukuhan JMQH ini diharapkan akan menambah semangat para pengurus JMQH untuk meluaskan sayapnya, mengisi kepengurusan wilayah di Nusantara, juga mengisi kepengurusan lintas negara.
"Yang perlu kita isi, utamanya di negara-negara yang menjadi tujuan belajar para mahasiswi yang telah menghafalkan Al-Qur'an dari berbagai ponpes dan lembaga di Indonesia."
"Saya yakin kalau itu digerakkan, kalau itu disemangati lagi, kita sebagai umat muslim, yang mana telah menghafalkan Al-Qur'an dari berbagai sanad, bisa disatukan, bisa disemarakkan," kata Gus Yasin.
"Karena program kerja dari JMQH bukan hanya menghafalkan Al-Qur'an, tetapi bagaimana hafalan itu tartil, bagaimana agar hafalan Qur'an itu enak didengar. Bisa menyentuh hsti manusia, sehingga bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Ta'ala," imbuhnya.
Rangkaian acara pengukuhan Pimpinan Pusat JMQH diisi pula dengan penyerahan kenang-kenangan berupa lembaran sanad bacaan atau qira'at Al-Qur'an yang ada di Nusantara, berupa sanad qira'at Imam Ashim riwayat Imam Hafs.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

