Salat Iduladha di Lapas Pekalongan: Menggali Makna Tertinggi dari Pengorbanan dan Ketaatan
Ratusan WBP dan petugas Lapas Kelas IIA Pekalongan mengikuti salat Iduladha pada Hari Raya Iduladha 1445 H di Masjid At Taubah Lapas Pekalongan, Senin, 17 Juni 2024.-Istimewa-
Nabi Ibrahim AS selalu mencari rizki yang halal untuk keluarganya. Allah tidak akan mematikan seorang hamba kecuali setelah lengkap rizkinya, meskipun harus diraih dengan susah payah. Allah mencintai hambanya yang berusaha meraih rizki halal daripada meminta-minta.
4. Bergerak untuk Memperbaiki Diri
Ibadah haji, dengan wukuf, melempar jumroh, kembali ke Mina, hingga tawaf, adalah bentuk pergerakan untuk memperbaiki diri.
Melawan syaitan adalah risiko terbesar dalam proses ini. Menunaikan ibadah haji adalah upaya untuk menyebarkan kebaikan dan memberantas keburukan.
5. Pengorbanan di Jalan yang Benar
Nabi Ibrahim AS melalui pengorbanan qurban mendekatkan diri kepada Allah agar menjadi lebih baik di masa depan. Masa depan lebih penting daripada masa sekarang.
Bertakwalah kepada Allah karena Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. Pengorbanan akan meningkatkan derajat seseorang jika sesuai dengan niat dan keikhlasan.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau merubah dirinya sendiri.
BACA JUGA:Napi Lapas Pekalongan Dilatih Menjahit, Kalapas: Bekal WBP agar Hidup Mandiri setelah Bebas
BACA JUGA:Ikut Patungan Kurban di Idul Adha, Perhatikan 4 Hal Ini agar Kurban Diterima dan Sah
Ustaz Husni Mubarok mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Idul Adha sebagai momen yang tepat untuk meraih ridho Allah SWT.
"Dengan memaknai pengorbanan yang dilakukan di jalan yang benar, diharapkan kita semua dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendapatkan keberkahan yang lebih baik di masa mendatang," terangnya.
Semoga perayaan Idul Adha di Lapas Pekalongan kali ini membawa kedamaian, keberkahan, dan perubahan positif bagi seluruh warga binaan dan petugas yang hadir. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
