Gelar Seminar Internasional, Fakultas Farmasi Unikal Hadirkan Pembicara dari 5 Negara
FOTO- Civitas akademika Unikal beserta pembicara dari berbagai negara berfoto bersama usai pembukaan seminar --
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Fakultas Farmasi Universitas Pekalongan(Unikal) menggelar seminar International Conference and Community Service yang bertajuk “The Implementation of Artificial Intelligence in the Development of Global Pharmaceutical Knowledge”.
Acara digelar secara hybrid di Aula Adaro Gedung F Universitas Pekalongan, Rabu (11/6/2025).
Konferensi Internasional menghadirkan delapan pembicara dari lima negara. Yakni, Prof. Dr. Hazrina Binti Hamid Rph dairi Lincoln University, Malaysia, Prof Dr. Kreshnik Hoti dari University of Prishtina, Fakulty of Medicine, Prishtina, Kosovo; dan Dr. Nalinee Pradubyat, B. (Pharm), M.Sc., Ph.D. dari Rangsit University, Thailand.
Pembicara lainnya, yaitu Dr. Apt. Mahfur, M.Farm. dari Unikal dan Apt. Metha Anung Anindhita, M.Sc. (Doctor candidate) dari Unikal, Prof. Dr. Vishal Kumar Gupta dari JSS Academy of Higher Education & Research, Mysuru, Karnataka, India dan Prof. Dr. Apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc. Eng dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian,
Bertindak sebagai Keynote speaker Rektor Unikal Dr. Andi Kushermanto, S.E., M.M dalam paparannya menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dalam hal ini AI bisa membantu mempercepat penemuan obat secara tepat dan efisien.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam metode tradisional penemuan obat bisa memakan waktu yang cukup lama antara 12-15 tahun dengan biaya yang tinggi. Hal itu tentunya akan berdampak pada aksesibilitas masyarakat golongan menengah ke bawah khususnya masyarakat di negara-negara berkembang.
“Oleh karenanya, akan berimbas pada status kesehatan mereka yang kurang baik dan akan berakibat pada penurunan produktivitas yang endingnya pada pertumbuhan ekonomi yang kurang baik. Sebab, orang yang sakit, tetapi akses terhadap obat yang cukup mahal. Ini tentunya akan berpengaruh terhadap pendidikan, ekonomi, dan lainnya,” jelasnya.
Andi berharap, Konferensi Internasional tersebut bisa memberikan solusi dan masukan kepada pemerintah atau perusahaan tentang peran AI dalam membantu menemukan obat yang harapannya lebih efisien dan lebih murah. Sehingga keterjangkauan dan aksesibitas masyarakat menjadi lebih baik.
Sementara itu, Dekan Fakultas Farmasi Unikal, apt. Siska Rusmalina, M.Sc menambahkan Konfrensi Internasional ini juga diikuti oleh beberapa lembaga pendidikan farmasi yang bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Unikal. Di antaranya STIKES Telogorejo Semarang, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Itekes Cendekia Utama Kudus, dan STIKES Nasional Surakarta.
“Kami berharap, Konferensi Internasional ini bisa memberikan dampak luas kepada masyarakat terkait penerapan Kecerdasan Buatan (AI) di bidang farmasi,” pungkas Siska.(mal)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

