Disway award
iklan banner Honda atas

Santri Tahfidzul Qur'an ABSP, Persembahkan Mahkota Untuk Ibunda

Santri Tahfidzul Qur'an ABSP, Persembahkan Mahkota Untuk Ibunda

--

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID- - Rasa haru begitu terasa dari prosesi Wisuda dan Akhirussanah SMP IT Assalaam Boarding School Pekalongan, pada Sabtu pagi (31/5/2025).Berlokasi di Jl. Ir. Soetami, Sokorejo atau Kawasan Exit Tol Pekalongan - Batang. 

Sesaat setelah pengumuman penghargaan Tahfidz, diantaranya Tahfidz Terbanyak diraih Faris Ajhar 15 Juz; Tahsin Terbaik Ikhwan diraih Hisyam Sabili Azhar; Tahsin Terbaik Akhwat diraih Asy'Sifa Salsabila; Tasmi Sekali Duduk Terbanyak diraih Aisyah Nurul Ilmi (14 Juz), Afifah Shazia Huwaida (13 Juz), Lutfinnisa Nafia Adhi P (12 Juz), Sumayyah Ishmatul Waafa (12 Juz).

Satu persatu santri turun panggung dan menemui ibunda masing-masing ada yang sampai berurai air mata bangga sekaligus bahagia, ada pula yang sekedar memberikan mahkota tampak malu-malu disaksikan banyak kawan sesama santri.

"Para penghafal Al-Quran memberikan mahkota orang tua bermakna simbolisasi yang dinubuatkan Nabi Muhammad Saw. Para tahfidz memberikan mahkota yang berkilau untuk orang tua di masa depan kelak (akhirat)," tutur Vita Shofiya, selaku Ketua Panitia OC Wisuda dan Akhirussanah SMP IT Assalaam Boarding School Pekalongan. 

“Harapannya, santri mampu berpandangan visioner, apa yang diusahakan, apa yang dihafalkan. Sebagai pedoman di dunia, namun juga sebagai amal yang berimbas di akhirat kelak (surga-Nya),” lanjut Vita yang juga seorang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Simbolisasi ini juga, menurut penuturan Nailul Azmi yang juga Ketua Panitia SC, bisa menjadi inspirasi untuk adik-adik kelas agar di kemudian hari juga punya harapan atau cita-cita menjadi yang terbaik dalam menghafal Al-Quran, sehingga bisa memberikan hadiah kepada orang tuanya.

Mengapa simbolisasi ini diberikan kepada ibu? “Karena perintah Allah untuk memuliakan ibu. Dan juga simbolisasinya dengan mahkota tepat dipakai oleh perempuan,” ujar Azmi yang juga seorang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

Muhtadin, Direktur Assalaam Boarding School Pekalongan mengatakan terkesan biasa saja saat di rumah seorang santri memberikan mahkota kepada ibunya. Berbeda ketika ada yang menyaksikan di tengah-tengah teman-teman wisudawan dan siswa lain. Makna itu dinukil Allah tatkala menyebut nama orang-orang yang membaca dan mengkaji kitab Al-Qur’an dihadapan atau di sekeliling makhluk-Nya, malaikat sana. “Kuncinya istiqomah untuk menjaga hafalannya,” tuturnya.

Wisuda kali ini bertemakan "Bersama Al-Qur'an, Siap Pimpin Perubahan". Tema ini disebut Muhtadin, tidak jauh berbeda dari visi Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an (PPTQ) Assalaam Pekalongan baik SMP maupun SMA. Tentunya seluruh aktivitas menjiwai Al-Qur’an, terutama wisuda tahfidz itu sendiri yang berkaitan dengan Al-Qur’an. 

Frasa “Siap Pimpin Perubahan", berkaitan wisudawan atau kelas 9 siap berubah untuk lebih baik. Tentunya, jiwa-jiwa mereka terisi dengan nilai-nilai Al-Qur’an. Maknanya juga, mampu memimpin diri sendiri, menjadi inspirasi untuk keluarga, dan berdampak baik bagi sekolah lanjutannya.

Aisyah Nurul Ilmi yang memperoleh penghargaan tahfidz berpesan, teman-teman yang sedang menghafal Al-Qur’an tetap semangat, jangan lupa murojaah Al-Qur’an (mengulang-ulang bacaan). “Jangan menonton hal-hal yang membuat hafalan hilang,” pungkas Ais yang memperoleh raihan 14 juz.(mal)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: