Inovasi "Jeruk Ajaib" di SDN 01 Wiradesa: CITRALIS Ubah Murid Jadi Penjaga Bumi Lewat Energi Alternatif
Atika Rohmawati SPd MPd--
WIRADESA, RADARPEKALONGAN.CO.ID- – Pada Sebuah pendekatan pembelajaran inovatif berbasis proyek (STEAM–PJBL) bernama CITRALIS (Citrus Alternative Energy Learning in Smartway) di SDN 01 Wiradesa berhasil mengubah cara pandang murid terhadap energi dan lingkungan. Berawal dari keprihatinan guru terhadap kebiasaan boros energi di kelas, program ini sukses menanamkan kesadaran ekologis melalui eksperimen sederhana namun berdampak besar.
Pendekatan ini berawal dari sebuah demonstrasi sains yang mengejutkan. Murid-murid diajak bereksperimen membuat rangkaian listrik sederhana menggunakan jeruk nipis sebagai sumber energi alternatif.
Ketika lampu LED kecil berhasil menyala, antusiasme dan rasa penasaran murid memuncak. "Bu, apakah energi bisa dari buah?!" seru salah satu murid, yang kemudian membuka diskusi mendalam tentang energi terbarukan, penggunaan listrik yang bijak, dan urgensi mitigasi perubahan iklim.
"Kami menyadari bahwa pembelajaran tidak selalu tentang buku. Terkadang, ia lahir dari jeruk nipis kecil yang mampu menyalakan sebuah lampu, sekaligus menyalakan kesadaran," ungkap sang guru Atika Rahmawati SPd.MPd
Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan metode yang lebih interaktif. "Funopoly Energi," sebuah permainan papan edukatif, digunakan untuk mengenalkan ragam sumber energi dan risiko iklim secara menyenangkan.
Selain itu, kunjungan langsung ke PLN ULP Wiradesa juga membuka mata para murid tentang kompleksitas perjalanan listrik, membuat mereka tersadar bahwa tindakan kecil seperti lupa mematikan lampu memiliki dampak besar bagi lingkungan.
Puncak dari proyek ini adalah "Zona Reflektif CITRALIS," di mana murid-murid berkreasi membuat poster kampanye hemat energi dengan lampu LED yang menyala. Mereka kemudian berkeliling ke kelas-kelas lain, mensosialisasikan pentingnya energi alternatif dan mengajak seluruh warga sekolah untuk berkomitmen menjaga bumi. Poster kecil itu menjadi simbol nyata bahwa masa depan bumi ada di tangan mereka.
Agar perubahan perilaku tidak berhenti di kelas, inisiatif ini diintegrasikan dengan "Aplikasi Jejak Hebat," sebuah sistem monitoring kebiasaan harian yang dikaitkan dengan gaya hidup hemat energi. Melalui pendampingan orang tua, kebiasaan positif seperti belajar dengan cahaya alami dan tidur tanpa gadget berlebih mulai mengakar perlahan.
CITRALIS membuktikan bahwa murid akan peduli jika mereka merasakan langsung proses belajarnya.
“Dari jeruk yang menyala hingga kampanye keliling sekolah, program ini adalah langkah kecil SDN 01 Wiradesa dalam menciptakan generasi "Penjaga Bumi" yang sadar akan pentingnya energi dan kelestarian lingkungan,” pungkas Atika.(Mal)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

