Gelar Festival Santri Sehat, Unikal Tarik Mahasiswa PBL dari Pondok Pesantren dan Madrasah Aliyah
JUAL MAKANAN - Siswa dan santri menjual makanan dan minuman berbasis pangan lokal hasil pendampingan selama kegiatan Praktik Belajar Lapangan di Festival Santri Sehat di GOR Unikal, --
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pekalongan (Unikal) menggelar Festival Santri Sehat sebagai penutupan dalam kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) sekaligus penarikan mahasiswa PBL dengan kemasan yang unik dan istimewa.
Tahun ini, PBL mahasiswa UNIKAL berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena tidak hanya berfokus pada ibu hamil, bayi, dan kesehatan masyarakat secara umum, tetapi lebih mengarah pada pembinaan kesehatan di lingkungan Madrasah Aliyah (MA) dan Pondok Pesantren di Kabupaten Pekalongan.
Koordinator Praktik Belajar Lapangan Prodi Kesehatan Masyarakat Unikal, Yuniarti, S.KM.,M.Kes menjelaskan, Praktik Belajar Lapangan dilaksanakan di sepuluh MA/SMA dan 12 pondok pesantren di Kabupaten Pekalongan.
"Sebanyak 10 MA dan 12 Pondok Pesantren menjadi lokasi pelaksanaan PBL, di mana mahasiswa melakukan penelitian terkait kesehatan santri. Setelah menemukan permasalahan, hasil penelitian tersebut diseminarkan dan diimplementasikan dengan berbagai solusi yang relevan," ungkapnya.
Ditambahkan olehnya, PBL dilaksanakan selama dua bulan sejak 21 Desember hingga 17 Februari, dan diikuti 70 mahasiswa. Acara penarikan PBL ini dikemas dalam Festival Santri Sehat dengan berbagai lomba-lomba edukatif seputar kesehatan.
"Pada kegiatan PBL tahap pertama, mahasiswa kami telah menyebar 1.152 kuesioner di sekolah menggunakan instrumen skrining kesehatan remaja Kementerian Kesehatan. Kuesioner berisi tentang isu-isu yang menjadi masalah remaja dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya terkait kesehatan mental," imbuhnya.
Kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya menjadi wadah untuk mencapai kompetensi lulusan, tetapi juga menjadi sarana pengabdian kepada masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat. “Dari kuesioner yang disebar, kami punya basis data yang besar. Data itu akan dilanjutkan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat,” sambungnya.
Selain kegiatan tersebut, mahasiswa juga melaksanakan kegiatan intervensi pada PBL tahap kedua. Di setiap lokasi ada empat hingga lima kegiatan intervensi untuk memecahkan 55 masalah. PBL tahap kedua ini menampilkan 440 produk makanan dan minuman sehat berbasis bahan pangan lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Moh. Irkham, yang mewakili Kepala Kantor, menyampaikan apresiasinya terhadap UNIKAL atas perhatian yang diberikan kepada santri dalam pembinaan kesehatan.
"Kami berharap, program serupa dapat terus berlanjut di masa depan untuk mendukung kesehatan para santri dan berkontribusi pada terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045," pungkasnya.(Mal)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

