Pompa di Randujajar Tak Optimal
![Pompa di Randujajar Tak Optimal](https://radarpekalongan.disway.id/uploads/post-2.-HL-way-pompa.jpg)
*Pemkot Akan Tambah Jumlah Pompa Permanen
KOTA - Keberadaan dua unit mesin pompa air di bantaran Sungai Meduri, berupa satu unit pompa permanen dan satu pompa mobile ternyata belum mampu mengatasi luasnya genangan banjir di daerah Randujajar, Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Akibatnya, ratusan rumah warga setempat sampai saat ini masih tergenang banjir akibat limpasan air dari Sungai Meduri yang ada di sisi barat. Ditambah lagi, limpasan air dari Sungai Bremi yang ada di sisi timur.
Untuk mengatasi permasalahan genangan banjir itu, Pemerintah Kota Pekalongan di tahun anggaran 2021 ini berencana akan menambah jumlah pompa permanen yang akan dipasang di Randujajar.
Demikian yang terungkap dari hasil peninjauan oleh Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid yang juga Wali Kota Terpilih dari hasil Pilwalkot 2020 di lokasi terdampak banjir di kawasan Randujajar, Pasirsari, Minggu (24/1/2021).
"Saya hari ini bersama Pak RW dan DPUPR meninjau kondisi di Pasirsari. Ternyata memang permukiman masih banyak yang tergenang air. Mudah-mudahan di tahun 2021 ini pembangunan pompa permanen bisa terealisasi," kata Aaf, sapaan akrabnya, didampingi istri, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, dan Ketua RW 6 Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat.
Menurut Aaf, wilayah Pasirsari memang merupakan daerah rendah dan berupa cekungan. Sama halnya dengan daerah Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara. "Air tidak bisa kemana-mana. Maka alternatif solusinya adalah bagaimana supaya pompa permanen bisa segera beroperasi untuk mengatasi genangan," tuturnya.
Selain fokus pada pembangunan pompa permanen, menurut Aaf penyelesaian masalah genangan banjir di daerah Pasirsari juga akan diatasi dengan pembangunan tanggul di Sungai Meduri dan Sungai Bremi.
Menurut Aaf, pembangunan tanggul sungai itu sudah dianggarkan melalui APBD Provinsi Jawa Tengah di tahun 2021 ini sebesar kurang lebih Rp3,2 miliar. Namun anggaran sebesar untuk pembangunan tanggul dari Pemprov itu tidak hanya untuk menangani genangan banjir di wilayah Kota Pekalongan, tetapi juga untuk menangani genangan yang di wilayah Kabupaten Pekalongan. "Semoga Maret atau April ini sudah mulai terealisasi," harapnya.
Sementara itu, Kabid SDA DPUPR Kota Pekalongan, Khaerudin, menambahkan bahwa Pemkot Pekalongan melalui APBD 2021 sudah menganggarkan Rp1,3 miliar khusus untuk pembuatan tanggul Sungai Meduri yang ada di sisi barat Randujajar
Pemkot Pekalongan juga akan mengkaji untuk pembenahan saluran air untuk mengurangi genangan banjir di wilayah tersebut. Menurutnya, ada alternatif agar saluran yang ke arah Randujajar yang dipinggir jalur pantura untuk dialihkan ke arah timur yang mana di daerah tersebut terdapat pompa.
Khaerudin mengungkapkan, genangan air di Pasirsari khususnya di wilayah Randujajar juga diakibatkan oleh limpasan air Sungai Meduri.
Menurutnya, anggaran Rp3,2 miliar dari APBD Provinsi Jateng tahun 2021 untuk pekerjaan penguatan tebing atau tanggul Sungai Meduri dan Bremi memang akan dibangun dibagi, tak hanya di wilayah Kota Pekalongan tetapi juga yang masuk wilayah Kabupaten Pekalongan.
"Saat ini yang dari provinsi itu masih tahap finalisasi trase. Semoga lokasi yang dibangun salah satunya dekat dengan titik yang limpas tadi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: