PKB dan PCNU Kabupaten Pekalongan Kompak Tolak 5 Hari Sekolah, Termasuk Uji Coba Juga Ditolak
--
KEDUNGWUNI.RADARPEKALONGAN.CO.ID - Wacana penerapan lima hari sekolah di Kabupaten Pekalongan mendapat penolakan tegas dari dua elemen strategis yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan. Penolakan tersebut tidak hanya terhadap kebijakan permanen, namun juga terhadap tahap uji coba yang direncanakan sebelumnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Pekalongan, Asip Kholbihi, menegaskan bahwa keputusan menolak kebijakan lima hari sekolah telah melalui pertimbangan mendalam, termasuk mendengarkan pandangan dari Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Besar NU (PBNU).
“Semuanya sepakat menolak termasuk uji coba. Karena itu PKB akan memperjuangkan penolakan uji coba lima hari sekolah di Kabupaten Pekalongan,” tegas Asip.
Menurutnya, PKB sebagai saluran aspirasi politik umat berkomitmen menyuarakan kepentingan masyarakat luas dengan mempertimbangkan asas kemanfaatan dan kemaslahatan umat.
“Kebijakan pemimpin harus berpihak kepada masyarakat banyak. Kami akan menyampaikan penolakan ini lewat Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Abdul Munir (PKB), Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Pekalongan Jahirin, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan Haqqy Hasenda (PKB), dan seluruh struktur partai yang kami miliki,” imbuhnya.
Asip juga menjelaskan bahwa penolakan ini lahir dari kekhawatiran terganggunya sistem pendidikan keagamaan yang sudah mapan di Kabupaten Pekalongan.
“Sistem enam hari sekolah sudah sesuai dengan kultur masyarakat yang religius. Jika dipaksakan lima hari, maka kegiatan seperti madrasah diniyah, TPQ, dan pendidikan non formal lainnya akan terdampak,” tandasnya.
Senada dengan PKB, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Muslikh Khudlori, menegaskan bahwa NU secara tegas menolak kebijakan tersebut.
“Apapun alasannya, kami menolak. PCNU Pekalongan sejalan dengan keputusan PWNU dan PBNU. Untuk langkah politik, kami serahkan sepenuhnya pada PKB,” ujarnya.
KH. Muslikh juga menegaskan bahwa penolakan bukan hanya terhadap kebijakan final, melainkan termasuk tahapan uji coba.
“Kalau Pak Asip sudah menyatakan uji coba pun ditolak, maka kami pun ikut. Itu adalah bentuk kepatuhan PKB terhadap NU, dan apa yang disuarakan PKB adalah juga suara NU,” katanya.
Dengan pernyataan ini, PKB dan PCNU menunjukkan barisan yang solid dalam menentang kebijakan lima hari sekolah. Mereka bersepakat bahwa sistem pendidikan di Kabupaten Pekalongan harus tetap mempertahankan kearifan lokal dan memperhatikan keberlangsungan pendidikan keagamaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

