Rektor Undip : Kalau Hanya Buat Kemasan, Anak SMA juga Bisa
*Mahasiswa KKN Undip Diminta Kedepankan Riset
BATANG - Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, berkesempatan mengunjungi mahasiswanya yang tengah memamerkan berbagai produk unggulan di desa tempat mereka ber- Kuliah Kerja Nyata (KKN), Minggu (17/2), di pendopo Kabupaten Batang. Dia menekankan mahasiswanya tak hanya latah membuat kemasan tanpa disertai kerja-kerja riset.
"Kalaupun dampingi masyarakat, lalu membantu membuat kemasan, ya harus berdasarkan riset. Itulah kerja intelektual, yang membedakan akademisi dengan tukang," pesan Yos.
Dia menyebut, KKN adalah medan bagi mahasiswa untuk menempa pendidikan leadership, sesuatu yang tidak bisa didapat di bangku kuliah. Saat mengabdi di masyarakat itulah, kata Yos, mahasiswa dituntut mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemui di desa dengan stok keilmuan yang dimilikinya.
"Saya minta mahasiswa KKN Undip jangan cuma gemar kemas-kemasan produk masyarakat desa atau label. Kalau hanya packaging, anak SMA saja bisa, ndak usah mahasiswa," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Wihaji yang mendampingi Rektor Undip, mengapresiasi ide kreatif dan inovatif mahasiswa KKN untuk membantu masyarakat menguatkan keberdayaan dirinya, terutama secara ekonomi. "Saya tunggu ide kreatif dan inovatif mahasiswa KKN yang efektif, efisien, dan sederhana. Sebab, zqamannya memang sudah berubah, kita tengah memasuki era industri 4.0 yang serba digital dan karenanya menuntut kreativitas tinggi," terang Wihaji.
Senada dengan Rektor, Bupati juga meminta mahasiswa ikut membantu merubah pola pikir masyarakat. Tidak hanya mahasiswa yang belajar ke desa, tetapi juga masyarakat bisa belajar ke mahasiswa. "Ide kreatif dan inovatif mahasiswa ini yang dibutuhkan masyarakat desa untuk maju. Makanya saya senang dan wellcome, harapannya malah setiap waktu ada mahasiswa yang KKN di Batang," ujarnya.
Ketua Panitia Ekspo KKN Undip, Ananda Aritama mengatakan, kegiatan ekspo dihelat untuk menampilkan hasil-hasil pengabdian mahasiswa KKN selama 40 hari. Ada tiga kecamatan yang menjadi lokasi KKN, yakni Wonotunggal, Warungasem ,dan kecamatan Batang. "Apa yang kita sajikan di ekspo ini adalah perpaduan antara hasil budaya tradisional dengan kreativitas zaman now. Giat ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi-potensi yang ada di desa," ucapnya.
Kecuali itu, ekspo tersebut juga menjadi etalase dari hasil pendampingan mahasiswa KKN Undip kepada pelaku UMKM di desa. Upaya itu untuk mendukung suksesnya program mencetak 1.000 wirausaha baru. "beberapa produk yang kami tampilkan, antara lain kuliner tradisional khas Batang, kerajinan tenun, kerajinan perlengkapan rumah tangga, dan produk ekonomi kreatif lainnya," pungkas Ananda. (fel/sef)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: