Turunkan AKI, Dinkes Sosialisasikan Usia Perkawinan Ideal ke Pelajar
KOTA - Dalam rangka menurunkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI), Pemkot Pekalongan melalui Dinas Kesehatan mengajak peran serta stakeholders terkait, khususnya para pelajar untuk bersama-sama mendukung upaya tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan.
Acara yang dikemas dalam kegiatan pertemuan pemberdayaan masyarakat dalam rangka Penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) itu melibatkan para pelajar tingkat SMA/SMK/MA di Kota Pekalongan digelar di Aula Gedung B Dinas Pendidikan, Selasa (10/12).
Kepala Dinkes Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes, Tri Nurtiyasih, SKM MKes mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk membekali para pelajar dalam hal kesadaran terhadap kesehatan remaja, dan mempersiapkan mereka memasuki usia pernikahan yang tepat. "Adapun peserta dalam pertemuan tersebut merupakan para anggota OSIS SMA sederajat dari beberapa sekolah yang ada di Kota Pekalongan," ucapnya.
Menurut Tiyas, penurunan AKI bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satunya, dengan kegiatan edukasi memberikan pemahaman tentang usia perkawinan yang matang. Selain itu juga, rutin mengonsumsi makanan yang cukup gizi, dan nutrisi yang seimbang.
"Kami ingin mempersiapkan mereka dalam hal menjaga kesehatan remaja seperti untuk peduli kesehatan reproduksi, rutin minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri agar HB mereka tetap bisa normal, tidak mudah sakit, lesu dan siap menerima pelajaran dengan baik sehingga prestasi bisa meningkat," tutur Tiyas.
Adapun narasumber dihadirkan dari Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan, Dra. Ade Hawati, dan Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan PAUD Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Sherly Imanda Hidayah,SPsi.
Lebih lanjut, Tiyas menyebutkan ada beberapa faktor penyebab kematian ibu melahirkan diantaranya pendarahan hebat saat melahirkan, tekanan darah, infeksi, komplikasi, Penyebab kematian ibu lainnya bersumber dari masalah kesehatan yang tidak berkaitan dengan kehamilan, namun memburuk di saat hamil.
"Disamping mengenai kesehatan remaja, mereka kami edukasi juga terkait Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan Pendidikan Reproduksi Remaja agar mereka tidak melakukan seks di luar pernikahan," ungkapnya.
Peserta yang diundang Dinkes merupakan perwakilan kelas 10 dan 11 yang menjadi anggota OSIS di sekolahnya, sehingga diharapkan bisa menjadi konselor sebaya bagi teman-temannya dan mampu menularkan informasi yang didapatkan serta mengimplementasikan pembinaan ini melalui sinkronisasi program-program sekolah yang dijalankan di sekolahnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan, Dra. Ade Hawati menambahkan, usia ideal menikah adalah 21 tahun (bagi perempuan) dan 25 tahun (bagi laki-laki).
"Pendewasaan usia perkawinan bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertama pun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Tujuannya yaitu memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar didalam merencanakan keluarga," bebernya.
Disamping itu, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran.
"Perkawinan di usia dewasa akan menjamin kesehatan reproduksi ideal bagi wanita sehingga kematian ibu melahirkan dapat dihindari. Perkawinan di usia dewasa juga akan memberikan keuntungan dalam hal kesiapan psikologis dan sosial ekonomi," pungkas Ade. (dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: